Semarang (ANTARA News Sumsel) - Presiden Joko Widodo heran dengan masih banyaknya beredar kabar bohong atau hoaks meski tindakan hukum tegas sudah dilakukan terhadap sejumlah kasus.
Hal tersebut diungkap Presiden saat bersilaturahmi dengan santri Pondok Pesantren Al Itqon Semarang, Sabtu.
Presiden mengungkapkan sejumlah kasus hoaks yang sudah ditindak tegas secara hukum, seperti Obor Rakyat dan Saracen.
"Ini masih ada ribuan, apa tidak ada hal yang lebih baik," katanya.
Menurut Presiden, di setiap pilkada atau pemilihan presiden, akan muncul hoaks dan fitnah, terutama di media sosial.
"Itu bukan tata krama Indonesia, bukan etika Indonesia, bukan etika Islami kita," katanya.
Serangan hoaks dan fitnah terhadap dirinya tidak hanya terjadi kali ini saja, namun hal itu juga dialami pada Pemilu 2014.
Meski demikian, Kepala Negara menanggapinya sebagai hal yang biasa saja.
"Saya biasa saja, tapi apa itu pendidikan yang baik," kata Presiden.
Oleh karena itu, Presiden menitipkan kepada para santri untuk menjaga kerukunan dan persatuan.
Sementara itu, Ketua Yayasan Al Wathoniyah Pondok Pesantren Al Itqon, K.H.Ubaidillah Shodaqoh menyatakan kebanggaannya kepada Presiden atas sikapnya dalam menghadapi fitnah dan kabar bohong tersebut.
"Kami bangga karena beliau tetap sabar dan lembut kasih sayangnya kepada rakyat," katanya.
Berita Terkait
Firdhan Guntara sampai Kevin Moses tampil perdana di IBL All-Star
Kamis, 25 April 2024 10:03 Wib
LKBN ANTARA ajak wartawan Papua Barat angkat isu pemberitaan ekonomi
Rabu, 24 April 2024 15:42 Wib
Pemkab Ogan Ilir vaksin 200 ekor kerbau cegah penyakit ngorok
Rabu, 24 April 2024 14:03 Wib
Budayawan labukan upaya daftarkan kekayaan intelektual Tari Gending Sriwijaya
Jumat, 19 April 2024 16:48 Wib
Fernando Alonso isyaratkan pensiun setelah akhiri kontrak dengan Aston Martin
Jumat, 19 April 2024 16:47 Wib
Uni Eropa desak Israel untuk tidak lakukan operasi militer di Rafah
Jumat, 19 April 2024 11:45 Wib
Drama berbalas serang Israel-Iran dan skenario konflikberikutnya
Jumat, 19 April 2024 11:27 Wib
Halangi upaya keanggotaan penuh PBB, Palestina kecam veto AS
Jumat, 19 April 2024 11:13 Wib