Sriwijaya FC kesulitan tanpa Beto-Zulfiandi

id sfc,berita sumsel,berita antara,berita palembang,antara sumsel,sriwijaya fc,sriwijaya fc vs byangkara fc,Zulfiandi,Subangkit,pelatih sriwijaya fc

Sriwijaya FC kesulitan tanpa Beto-Zulfiandi

Pelatih Sriwijaya FC Subangkit (ANTARA News Sumsel/Feny Selly)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Pelatih Sriwijaya FC Subangkit mengaku timnya esulitan keika tidak diperkuat Alberto Goncalves dan Zulfiandi pada laga melawan Bhayangkara FC di Jakarta, Jumat (12/10).

"Saya tahu anak-anak sudah bekerja keras, saya sangat mengapresasi sekali. Tapi memang tidak dapat disangkal bahwa kami kesulitan tanpa Beto dan Zul, kata Subangkit di Palembang, Sabtu.

Meski enggan mengkritisi penampilan penyerang Risky Dwi Ramadhana, Subangkit tidak menampik bahwa memang ada "gap" dari sisi kualitas.

"Kami hanya memiliki 15 pemain, itu pun sudah ditambah satu orang dari tim U-19 yang diterbangkan dari Medan. Praktis di lini depan hanya ada Risky, jika ada pilihan lain tentunya saya tidak turunkan dia full 90 menit," kata Subangkit.

Sriwijaya FC dihadapkan persoalan pelik kekurangan pemain saat meladeni Bhayangkara FC. Tiga pemain memperkuat Timnas senior, yakni Alberto Goncalves, Zulfiandi, dan Esteban Vizcarra dan dua pemain lainnya, yakni Syarian Abimanyu dan Samuel Christianson memperkuat timnas U-19.

Keberatan SFC ini dijawab PSSI dengan hanya melepas Esteban Vizcarra kembali ke klub. Namun, kehilangan empat pemain lainnya itu sama saja dengan kehilangan separuh kekuatan karena keempatnya merupakan pemain inti.

"Mau tidak mau, saya terpaksa alihkan Marckho Meraudje menjadi gelandang mengantikan posisi Zulfiandi. Padahal, sebenarnya Marckho sudah sangat kami andalkan di posisi wing bek," ujarnya.

Pada laga melawan Bhayangkara FC, Sriwijaya FC tampil tidak sebaik saat berhadapan dengan Bali United di kandang, (6/10) yang berhasil meraih kemenangan 3-2. Hasilnya, pada laga away yang ditargetkan meraih satu poin itu justru menelan kekalahan 2-0.

Subangkit mengemukakan timnya sudah mengalami peningkatan cukup signifikan seiring dengan terciptanya "chemistry" antara pemain yang biasa diturunkan dengan pemain cadangan.

Begitu juga dengan tiga pemain asing yang baru didatangkan di saat transfer window di Agustus lalu. Peningkatan ini memantik harapan baru bahwa Sriwijaya FC sejatinya bisa menjauhi zona degradasi pascaterjun bebas dalam urutan peringkat klasemen sementara Liga 1 dari peringkat 3 ke peringkat 14.

Kondisi ini ditengarai karena melepas pelatih Rahmad Darmawan dan delapan pemain menjelang akhir putaran pertama. Namun, persoalan baru muncul di saat Sriwijaya FC masih berkutat di peringkat 12, yakni pemanggilan tiga pemain sekaligus untuk memperkuat timnas.

Laskar Wong Kito pun mengalami defisit pemain, terutama di lini tengah dan lini depan.