Rifan cetak volume transaksi lebih dari 800 ribu Lot

id Rifan Financindo Berjangka,lot,pialang,akuisisi

Rifan cetak volume transaksi lebih dari 800 ribu Lot

Arsip - Kepala Cabang PT Rifan Financindo Berjangka Palembang, Eko Budhi Prasetyo mempresentasikan peningkatan kinerja RFB Palembang, Sabtu (22/9). (ANTARA News Sumsel/Fernando Tri Tanjung/Erwin Matondang/18)

....bersama dengan PT Bursa Berjangka Jakarta dan PT Kliring Berjangka Indonesia, RFB turut mendukung kehadiran Futures Trading Learning Centre (FTLC) di dua universitas negeri terkemuka yaitu Universitas Sriwijaya ....
Jakarta (ANTARA News Sumsel) - PT. Rifan Financindo Berjangka (RFB) membukukan total transaksi sebanyak 846,550 lot hingga 30 September 2018, atau naik 97,36 persen dibandingkan tahun 2017 pada periode yang sama sebesar 428,935 lot. 

Transaksi bilateral/Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) yang mencapai 611,944 lot, dengan peningkatan 68 persen menopang pertumbuhan kinerja RFB di kuartal III tahun ini.

Sementara itu, volume transaksi multilateral sebesar 234,606 lot menunjukkan pertumbuhan yang signifikan yaitu sebesar 262,75 persen dibandingkan kuartal III tahun lalu yang mencapai sebesar 64,674 lot.

“Kami bangga dengan pencapaian di kuartal III ini. Dengan dukungan yang kuat dari seluruh kantor cabang dan karyawan, kinerja Perseroan terus meningkat dan target 1 juta lot hingga akhir tahun optimistis akan terlewati,” kata Chief Business Officer RFB, Teddy Prasetya di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan sejak berdiri pada tahun 2000, RFB berkomitmen untuk menjadi perusahaan pialang berjangka terdepan yang dijalankan dengan tata kelola perusahaan yang baik dan mengutamakan layanan yang prima kepada nasabah dengan tim marketing yang andal.

Saat ini RFB tercatat sudah memiliki satu kantor pusat di Jakarta, dan sembilan kantor cabang di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Solo, Yogyakarta, Medan, Pekanbaru dan Palembang. 

“Rencana akuisisi perusahaan pialang di Malang dan Makassar tetap dilaksanakan sembari menunggu proses perijinan, dan upaya ini telah menjadi bagian dari strategi ekspansi perseroan untuk memacu akselerasi pertumbuhan bisnis ke depan,” jelasnya.

Ia mengatakan hingga akhir September 2018, total nasabah baru RFB mengalami kenaikan mencapai 27,17 persen menjadi 1.961 nasabah dibandingkan akhir September tahun 2017 sebanyak 1.542 nasabah. 

“Catatan positif ini menunjukkan tingkat kepercayaan nasabah yang semakin kuat terhadap RFB serta kontribusi yang besar dari seluruh karyawan dan para stakeholder,” ujarnya.

Ia menambahkan tak heran dengan rapor biru tersebut, RFB kembali berhasil mempertahankan posisinya sebagai perusahaan pialang berjangka terbesar nomor satu di Indonesia berdasarkan data perusahaan pialang berjangka terbesar dari Bursa Berjangka Jakarta.

“Selanjutnya, berpegang pada kesungguhan untuk membesarkan industri Perdagangan Berjangka Komoditi bersama regulator dan seluruh mitra kerja yang lain,” ujar Teddy.

Ia mengatakan RFB akan melaksanakan edukasi yang berkesinambungan agar masyarakat semakin paham potensi dan risiko investasi di perusahaan pialang berjangka.

“Melalui edukasi yang benar dan berkelanjutan akan meningkatkan literasi terhadap produk investasi derivatif sekaligus memperbesar size industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) seiring minat yang tinggi dari para investor,” jelasnya.

Sejak tahun 2017 hingga sekarang, RFB telah berinisiatif melakukan edukasi, dimulai dengan Media Workshop untuk para jurnalis di lima kota besar di Indonesia (Pekanbaru, Medan, Palembang, Surabaya dan Semarang). 

Kemudian, bersama dengan PT Bursa Berjangka Jakarta dan PT Kliring Berjangka Indonesia, RFB turut mendukung kehadiran Futures Trading Learning Centre (FTLC) di dua universitas negeri terkemuka yaitu Universitas Sriwijaya dan Universitas Airlangga.

“Dari program ini, ada dua sasaran yang ingin dicapai sebagai program jangka panjang yaitu mengajak generasi muda untuk berkarir sebagai profesional di perusahaan pialang berjangka dan memberi pengetahuan produk investasi yang lebih dalam, bilamana mereka kelak tertarik menjadi calon nasabah,” ujarnya.

Ia menambahkan keberlanjutan dan pertumbuhan industri Perdagangan Berjangka Komoditi tak lepas dari generasi muda. 

“Karena itu mulai sekarang sudah harus bergegas mempersiapkan sumber daya manusia yang andal dan profesional untuk membangun era baru industri Perdagangan Berjangka Komoditi di masa depan,” tutup Teddy.