Perbaikan infrastruktur kesehatan pascagempa tunggu uji kualitas bangunan

id infrastruktur,kesehatan,pascagempa,uji,kualitas,bangunan

Perbaikan infrastruktur kesehatan pascagempa tunggu uji kualitas bangunan

Tim medis menurunkan korban gempa dan tsunami Palu-Donggala setibanya di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (2/10/2018). Korban gempa dan tsunami Palu-Donggala yang dirujuk dan mendapat pelayanan kesehatan di berbagai rumah sakit di Makassar mencapai 120 orang. (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang/wsj.)

rumah sakit yang kerusakannya cukup berat hanya RS Anutapura
Palu,  (ANTARA News Sumsel) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Reni Lamajino mengatakan, perbaikan infrastruktur fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit pascagempa Sulteng masih menunggu uji kualitas bangunan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Reni mengatakan di Palu, Selasa, tidak bisa menilai berapa total kerugian karena harus ada penilaian dari Kementerian PUPR.

Namun dia mengatakan 70 persen Puskesmas yang berada di wilayah terdampak gempa sudah berjalan normal dengan tenaga kesehatan dari ASN setempat. 

"70 persen Puskesmas sudah berjalan, tapi karena bangunannya belum di-Assessment (dinilai), jadi masih di luar dengan tenda," kata Reni.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto sebelumnya menerangkan, dari 50 Puskesmas di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala yang terdampak gempa, tidak lebih dari lima Puskesmas yang rusak secara fisik.

Tim dari Kemenkes yang bertugas memeriksan kelayakan alat kesehatan menyebutkan bahwa sebagian besar sarana kesehatan berupa alat medis masih dalam kondisi yang baik.

Sedangkan dari 16 rumah sakit yang ada di Palu, Sigi, dan Donggala hingga saat ini ada 11 rumah sakit yang sudah aktif dan bisa melaksanakan tindakan operasi.

"Untuk rumah sakit yang kerusakannya cukup berat hanya RS Anutapura,  selain Anutapura ada yang sedikit retak-retak tapi harus menunggu assesment," kata Yurianto.

Reni menargetkan para ASN bidang kesehatan termasuk yang bertugas di Puskesmas dan rumah sakit sudah bisa aktif 90 persen pekan depan.

Untuk saat ini, petugas kesehatan di Puskesmas dan rumah sakit yang ada tiga wilayah terdampak masih dibantu dari tenaga kesehatan relawan.

Kemenkes sendiri merencanakan untuk memulai tahap pemulihan pelayanan fasilitas kesehatan secara bertahap hingga normal kembali mulai pekan ketiga pascabencana.

Yurianto menerangkan tahap pemulihan ini seperti yang sekarang dilakukan di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB).