Palembang (ANTARA News Sumsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Sumatera Selatan(Sumsel) menyatakan peluang keberhasilan melakukan kegiatan terknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan(Karhutla) pada Oktober 2018 cukup besar.
"Keberhasilan hujan buatan peluangnya cukup besar karena mulai banyak terdeteksi awan pembawa hujan (kumulonimbus), melihat peluangnya cukup besar kegiatan tersebut akan lebih digalakkan untuk mengendalikan Karhutla yang asapnya akhir-akhir ini mulai dirasakan masyarakat menggganggu kesehatan dan aktivias mereka," kata Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah, di Palembang, Senin.
Menurut dia, kegiatan teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang berhasil dilakukan sepekan terakhir untuk memadamkan Karhutla penyebab kabut asap di sejumlah wilayah Sumsel akan dilanjutkan, karena musim hujan diprediksi BMKG baru terjadi pada November 2018.
Dengan terdeteksi terbentuknya awan kumulonimbus yang mendukung untuk kegiatan TMC itu, tim Satgas Pencegahan Penanggulangan Karhutla akan memaksimalkan kegiatan hujan buatan sehingga dapat dicegah terjadinya bencana kabut asap yang parah.
Dia menjelaskan, awan kumulonimbus adalah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir serta cuaca dingin yang terakumulasi hujan.
Dengan memaksimalkan kegiatan TMC, diharapkan kabut asap yang akhir-akhir ini dirasakan cukup pekat menyelimuti udara Kota Palembang dan sejumlah daerah Sumsel lainnya bisa berangsur menipis dan hilang.
Dia menyatakan, menghadapi kabut asap yang terjadi pada akhir-akhir ini, selain melakukan TMC, pihaknya juga menyiapkan beberapa langkah penanggulangan di antaranya dengan melakukan operasi pemadaman titik api melalui darat dan udara.
Operasi pemadaman kebakaran lahan melalui darat dan udara dilakukan secara terpadu oleh petugas BPBD, Manggala Agni, TNI/Polri dan instansi terkait lainnya.
"Khusus untuk melakukan operasi pemadaman Karhutla melalui udara, pihaknya melakukan pengeboman air di titik api yang sulit dijangkau tim operasi darat dengan menggunakan enam helikopter," ujar Iriansyah.
Berita Terkait
Meta nilai Vietnam berpotensi jadi "naga" di bidang kecerdasan buatan
Minggu, 24 Maret 2024 16:59 Wib
Minuman pemanis buatan berisiko mengganggu denyut jantung
Selasa, 19 Maret 2024 7:24 Wib
Minuman berperasa buatan tingkatkan risiko detak jantung tidak teratur
Kamis, 7 Maret 2024 10:33 Wib
Pemanfaatan kecerdasan buatan di IKN Nusantara dalam kajian BRIN
Kamis, 7 Maret 2024 4:05 Wib
Rudal Korut ditemukan di Ukraina gunakan komponen buatan Eropa, AS
Rabu, 21 Februari 2024 11:35 Wib
Israel gunakan senjata yang didukung AI dalam serangan ke Gaza
Senin, 19 Februari 2024 10:27 Wib
Pers dan AI: Seteru atau sekutu?
Sabtu, 10 Februari 2024 7:56 Wib
Gula dalam buah-buahan juga dapat meningkatkan berat badan
Selasa, 23 Januari 2024 11:54 Wib