Gubernur: Aset Sumsel harus diselamatkan

id herman deru,mawardi yahya,gubernur sumsel,wagub sumsel,gubernur deru,aset,aset pemprov sumsel

Gubernur:  Aset Sumsel harus diselamatkan

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (kiri) bersama Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahaya (kanan) menyampaikan pidato perdananya di Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (2/10). . (ANTARA News Sumsel/Nova Wahyudi/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menegaskan, seluruh aset Pemprov setempat baik bergerak maupun tidak bergerak harus diselamatkan di antaranya dengan menarik aset tersebut jika masih ada di tangan mantan pejabat.

"Semua harus diselamatkan, karena ini adalah milik masyarakat Sumsel," kata Herman Deru saat ditanya mengenai aset daerah seusai menyampaikan visi dan misi pada sidang paripurna istimewa DPRD Sumseldi Palembang, Senin.

Menurut dia, penyelamatan sudah mulai berjalan dan sebagian telah mendapatkan laporan dari masyarakat mengenai aset tersebut.

"Saya juga mohon bantuan dari masyarakat untuk memberikan informasi. Selain dari sumber yang berwenang seperti inspektorat dan badan aset tentu saya butuhkan laporan dari masyarakat," katanya.

Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya juga menandatangani penarikan beberapa aset-aset bergerak.

"Saya mengimbau pejabat yang sudah mengakhiri masa jabatan, tanpa mengurangi rasa hormat, tolong kembalikan aset bergerak yang jika itu belum dibayar lelangnya. Untuk lelang ada aturannya, kalau sudah mendapat ya sudah. Jadi, kembalikan saja daripada diambil oleh petugas," ujarnya.

Pada sidang paripurna istimewa tersebut, Herman Deru menyampaikan visi dan lima misinya dalam membangun provinsi tersebut ke depan.

Misi yang disampaikannya yaitu pertama membangun Sumsel berbasis ekonomi kerakyatan yang didukung sektor pertanian, industri dan UMKM yang tangguh untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan baik di perkotaan maupun di pedesaan.

Kemudian, meningkatkan kualitas sumber daya manusia kemudian mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme dengan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas yang didukung aparatur pemerintahan yang jujur, berintegritas, profesional dan responsif.

Lalu, membangun dan meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur dan misi terakhir meningkatkan kehidupan beragama, seni, dan budaya untuk membangun karakter kehidupan sosial yanga agamis dan berbudaya dengan ditopang fisik yang sehat melalui kegiatan olahraga.

Pengembangan pariwisata, katanya, berorientasi pada pariwisata religius.