Emas turun tertekan kenaikan dolar AS dan imbal hasil obligasi

id emas,logam mulia,berita sumsel,berita palembang,Emas berjangka,Kontrak emas,dolar amerika serikat,Indeks dolar AS

Emas turun tertekan kenaikan dolar AS dan imbal hasil obligasi

Emas. (ANTARA/REUTERS/Srdjan Zivulovic)

Chicago (Antara/Xinhua) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena dolar AS menguat dan imbal hasil obligasi meningkat ke level tertinggi tujuh tahun.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun 4,10 dolar AS atau 0,34 persen, menjadi ditutup pada 1.202,90 dolar AS per ounce.

Selama sesi sebelumnya, permintaan "safe haven" telah mendorong harga emas lebih tinggi, karena masalah seputar defisit anggaran Italia yang meningkat yang mengirim euro dan saham Eropa lebih rendah.

Mentalitas "safe-haven" mereda setelah pemerintah Italia tunduk pada tekanan Uni Eropa dan mengindikasikan penurunan bertahap defisit anggarannya hingga 2,00 persen dari PDB pada 2021.

Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,29 persen menjadi 95,42 pada pukul 17.16 GMT.

Dolar yang lebih kuat biasanya menekan emas, karena membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Sementara itu, imbal hasil obligasi 10 tahun AS meningkat hampir tiga persen menjadi 3,16 persen, tertinggi dalam tujuh tahun. Kenaikan imbal hasil obligasi juga menarik investor dari emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 2,3 sen AS atau 0,16 persen, menjadi ditutup pada 14,67 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2019 naik 2,20 dolar AS atau 0,26 persen, menjadi menetap di 835,70 dolar AS per ounce.