Warga tiga desa di Donggala kesulitan makanan

id donggala,gempa,kesulitan,makanan,palu,sulawesitengah

Warga tiga desa di Donggala kesulitan makanan

Warga mengungsi di halaman Bandara Mutiara Sis Al Jufri di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018). (ANTARA/ Rolex Malaha)

....Sampai saat ini kami belum mendapatkan bantuan dan kami sangat membutuhkan makanan, pakaian bekas dan air bersih....
Donggala (ANTARA News Sumsel) - Ratusan warga dari tiga desa yang mengungsi akibat gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Palu Sulawesi Tengah mengaku belum mendapatkan bantuan dan kesulitan makanan.

"Sampai saat ini kami belum mendapatkan bantuan dan kami sangat membutuhkan makanan, pakaian bekas dan air bersih," ujar seorang warga Donggala Siti Khadijah, ditemui di lokasi pengungsian di halaman Kantor Pengrajin Tenun Donggala, Kecamatan Benawa Tengah, Senin sore.

Tidak hanya makanan, warga dari tiga desa yang mengungsi, yakni, Desa Limboro, Tiale dan Desa Mekar Baru Kecamatan Banawa Tengah itu sangat membutuhkan, selimut, makanan bayi, pakaian bekas dan air bersih.

"Kami sangat membutuhkan selimut, makanan, perlengkapan bayi dan air bersih. Kalau mau mandi, terpaksa kami harus ke sungai," kata Siti Khadijah.

Hingga saat lanjut dia, belum ada bantuan yang diterima warga dari tiga desa yang mengungsi di tempat itu.

"Kami meminta pemerintah memperhatikan kami sebab kami di sini sudah sangat kebingungan karena tidak ada makanan dan air," ucapnya.

Baca juga: Pertamina kirimkan bantuan melalui jalur laut dan udara

Dari pantauan, puluhan tenda yang terbuat dari alat seadanya didirikan di kawasan kantor pengrajin tenun Donggala tersebut.

Selain orang tua, di tenda-tenda darurat itu juga terdapat bayi dan anak-anak. Mereka terlihat tidur dengan beralaskan alat seadanya.

Para warga yang mengungsi di tempat tersebut juga terlihat berdiri di sepanjang jalan poros yang menghubungkan Kota Palu Sulteng dengan Pasangkayu Sulbar untuk meminta bantuan setiap pengendara.

Bahkan, saat wartawan mendatangi tenda-tenda mereka, para warga tersebut langsung berteriak meminta bantuan. "Bantuannya pak. Tolong perhatikan juga kami disini karena kami juga sangat membutuhkan bantuan," teriak warga di setiap tenda.

Di kawasan ini merupakan salah satu jalur distribusi logistik yang kerap terjadi perampasan oleh warga akibat berebut berbagai kebutuhan yang dibawa oleh para relawan dari berbagai daerah.

Baca juga: Pengungsi di Palu butuh makanan