BPPSDMP lakukan optimalisasi pemanfaatan mesin pertanian Banyuasin

id BPPSDMP,penyuluh pertanian,sawah,padi,lalan,muba,petani

BPPSDMP lakukan optimalisasi pemanfaatan mesin pertanian Banyuasin

Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian, Heri Suliyanto (dua kiri) dan Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung, Bhakti Poerwadikarta (kiri) melakukan pembukaan pelatihan optimalisasi pemanfaatan alat mesin pertanian (Alsintan) kepada petani Banyuasin di Kecamatan Lalan Kabupaten Banyuasin, Jumat (28/9). (ANTARA News Sumsel/Fernando Tri Tanjung/Erwin Matondang/18)

Banyuasin (ANTARA News Sumsel) – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melakukan pembukaan optimalisasi pemanfaatan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) kepada non aparatur dan petani di Balai Pelatihan Pertanian (BPP) kecamatan Lalan Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
 
“Sebanyak 30 peserta dari delapan kecamatan akan melakukan pelatihan pemanfaatan Alsintan selama tiga hari yang terdiri dari kecamatan Lalan, Sungai Lilin, Sanga Desa, Babat Toman, Sekayu, Babat Supat, Bayung Lencir dan Sungai Keruh,” kata Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian Heri Suliyanto di Banyuasin, Jumat (28/9).
 
Ia mengatakan pemilihan delapan kecamatan ini berdasarkan potensi produksi pertanian yang tinggi dan bantuan peralatan yang cukup banyak di kecamatan tersebut.
 
“Tujuan pelatihan ini yakni untuk meningkatkan kemampuan pimpinan dan gabungan kelompok tani, daya guna para petani, serta pemanfaatan alat dengan peningkatan kemampuan teknis petani mulai dari penggunaan peralatan dan kemampuan manajerialnya,” jelasnya.
 
Ia menambahkan karena peningkatan tersebut harus merata di semua kelompok tani agar pemanfaatan lebih maksimal.
 
“Dari tercapainya penggunaan peralatan dan kemaampuan manajerial para petani nantinya akan dihasilkan dampak lanjutnya seperti perluasan areal tanam yang semakin mudah tercapai, panen menjadi lebih baik dengan penggunaan alat tersebut, tingkat tercecernya hasil pertanian lebih sedikit, kualitas lebih bagus, meningkatkan harga jual dan kuantitas petani,” ujar Heri.
 
Heri mengatakan ada beberapa peserta pelatihan dengan usia mulai 20 tahun yang masih sangat produktif, jika mereka sangat tekun, diharapkan sepuluh tahun kemudian akan menjadi petani yang handal.
 
“Kedepan cara mereka bertani tidak akan seperti sekarang, penggunaan alat harus lebih dioptimalkan dan ditingkatkan, bukan sekedar operator alat namun juga bisa memodifikasi peralatan tersebut,”ujarnya.
 
Ia menambahkan pada saatnya melalui pemanfaatan Alsintan, petani Banyuasin akan lebih meningkatkan nilai jual hasil produksinya, misalkan beras yang semula Rp5 ribu/kg menjadi Rp7ribu/kg dengan kenaikan yang didukung dari peningkatan kualitas produksinya.
 
“Target peningkatan daya guna petani melalui optimalisasi pemanfaatan Alsinta di Banyuasin ini yakni 100 persen di akhir tahun 2018,” ungkapnya.
 
Heri mengharapakan Alsinta dapat termanfaatkan dengan baik, produksi makin besar dan kualitas hasil makin baik serta waktu lebih efisien.
 
“Sekarang ini unuk memproduksi sekitar 80 juta padi itu beberapa banyak petani yang terlibat, dengan ongkos yang sangat mahal, disisi lain kita menghawatirkan berkurangnya tenaga kerja di sektor pertanian, namun tidak dipermasalahkan apabila tenaga kerja berkualitas, bekerja efisien, pengetahuan hebat, mampu menggunakan alat pertanian dengan efektif dan efisien dan ekonomis ,”ujarnya.
 
Heri berharap peningkatan tersebut juga dapat tecapai di kinerja traktor roda dua yang semula 0,5 Ha/hari menjadi 1-2 Ha/hari begitu juga traktor roda empat.
 
Kepala balai pelatihan pertanian Lampung, M. Bhakti Poerwadikarta mengatakan SDM petani Banyuasin khususnya delapan kecamatan ini secara budidaya sudah bagus.
 
“Kami disini turut memberikan sentuhan teknologi kepada para petani untuk meningkatkan produksi dan mengefisiensikan pola kerja mereka sehingga produksi bisa dicapai dengan cepat dan lebih efisien,”kata Bhakti.
 
Seorang peserta asal kecamatan Sungai Lilin, Budi Raharjo mengaku sangat bersemangat mengikuti pelatihan yang akan dilaksanakan dari 28-30 September 2018 ini.
 
“Ingin menambah pengalaman dan ilmu disini serta meningkatkan kemampuan diri,” ujarnya.
 
Salah satu peserta asal Kecamatan Lalan, Sirojul Munir turut berharap banyak melalui pelatihan ini sesuai tujuannya dalam peningkatan daya guna petani.
 
“Semoga pelatihan ini memberikan manfaat penuh kepada kami para petani untuk meningkatkan produktifitas dan daya jual hasil pertanian Banyuasin,”tutupnya.