Hindari penyakit tidak menular, terapkan paradigma hidup sehat

id Penyakit,Tidak menular,Makanan sehat,Pola hidup sehat

Hindari penyakit tidak menular, terapkan paradigma hidup sehat

Ilustrasi (ANTARA Sumsel)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Dokter Spesialis Jantung di RSMH Palembang, Dr H Aulia Syawal SpJP-K FIHA FAsCC mengatakan salah satu penyebab tingginya penyakit tidak menular di Sumsel pola hidup tidak sehat.

"Untuk menghindari penyakit seperti jantung, diabetes biasakan menjalankan paradigma sehat," ujarnya, Sabtu.

Menurutnya hidup sehat dengan menghentikan kebiasaan merokok, tidak memakan makanan junk food, atau makanan yang telah diproses berulang-ulang ( multi-refined food ) yang bersifat kalori tinggi tetapi tidak mengenyang-kan sehingga cepat menimbulkan Obesitas. 

Juga tidak memakan makanan tinggi-lemak seperti gorengan, seafood, kecuali ikan segar, jeroan, keju dan mentega. Pakailah minyak goreng non-kolesterol yang mengandung zat omega 3 dan tidak menggoreng ulang dengan minyak goreng bekas pakai , yang menurut pakar kesehatanmeningkatkan kadar ROS dalam darah.

”Jangan makan makanan terlalu asin dan terlalu manis untuk mencegah Hipertensi dan DM,” ujarnya.

Kemudian, banyak memakan sayur, buah, makanan tinggi serat lain dengan kalori rendah tetapi awet di dalam lambung (oat, agar-agar, rumput laut, biji-bjian ), ikan laut segar.

Olahraga ringan tetapi harus teratur seminggu minimal 3-4 kali selama 30-45 menit dengan tujuan menurunkan berat-badan, kolesterol, hipertensi , DM, melancarkan pembuluh darah arteri maupun vena, dan meningkatkan kapasitas aerobik (oksigenasi)  jantung.

Lakukan check up kesehatan teratur dan rutin perlu untuk menepis berbagai penyakit yang termasuk dalam daftar faktor risiko utama.

Hipertensi, DM dan Dislipidemia sehingga dapat ditanggulangi lebih awal agar tidak berlanjut menjadi PKV seperti stroke, serangan jantung dan lainnya. 

Untuk yang tidak menderita DM check up dilakukan satu tahun sekali bagi pria berusia 35-50 tahun dan setengah tahun sekali setelah usia di atas 50 tahun.

”Bagi wanita berlaku yang hampir menopause dan menopause. Untuk pengidap DM sebaiknya minimal setahun dua kali tidak tergantung usia,” jelasnya.

Jenis pemeriksaan yang dilakukan selain pemeriksaan darah lengkap, dan urin rutin, khusus untuk jantung yakni uji latih treadmill berbeban  ( TMT = Treadmill Test  ). 

"Ekokardiograf, pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan USG untuk jantung yang dapat mengungkapkan berapa persen fungsi jantung, melihat seberapa berat ukuran pembengkakan jantung, kerusakan katup-katupnya serta kemungkinan kelainan jantung bawaan," tutupnya.