Petahana tak banyak buat alat peraga kampanye

id berita sumsel,berita palembang,alat peraga kampanye,pemilu 2019,baliho partai

Petahana tak banyak buat alat peraga kampanye

Alat peraga kampanye caleg yang dipasang di zona terlarang. (ANTARA News Sumsel)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Calon legislatif petahana pada pemilu 2019 tidak banyak membuat alat peraga kampanye (APK), karena sudah sering turun ke masyarakat.

"Sekarang ini tinggal mengulang saja sehingga alat peraga kampanye (APK) tidak perlu banyak-banyak," kata Caleg DPRD Sumatera Selatan, Mgs Syaiful Padli yang anggota DPRD Sumsel di Palembang, Jumat.

Menurut dia, sejak dilantik menjadi anggota DPRD dirinya selalu turun ke masyarakat menemui konstituen dan itu keuntungan petahana.

"Saya punya konstituen yang lama tinggal menambah lagi yang baru dan mencetak APK secukupnya saja. Saya juga tetap menjalin komunikasi terus dengan konstituen yang lama," katanya.

Wakil rakyat itu juga menuturkan, tetap akan membuat APK secukupnya untuk sosialisasi kepada masyarakat pada pemilu 2019 ini.

"Saya setiap ada undangan datang, mengunjungi konstituen menyerap aspirasinya. Sekarang tinggal mengulangi saja menjalin komunikasi," ujar Syaiful Padli yang juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPW PKS Sumatera Selatan.

Ia menuturkan, pada masa kampanye ini dirinya tidak hanya terjun langsung ke masyarakat dan mencetak APK, tapi juga melakukan trik yang berbeda pada pemilu 2019 dalam meraih suara sebanyak-banyaknya pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

"Saya akan melakukan trik yang berbeda dari pemilu sebelumnya pada pemilu 2019," tuturnya.

Ia mengaku, akan menyisir pemilih milenial pada pemilu 2019, karena merupakan pemilih potensial yang jumlahnya lebih banyak.

Jadi, lanjutnya sebagai pengguna media sosial maka akan memanfaatkan media sosial dan akan lebih diintensifkan lagi guna menyisir pemilih pemula yang jumlahnya lebih banyak secara daftar pemilih.

"Sekarang yang saya lakukan, menyisir kaum milenial dari media sosial caranya dengan memperbanyak membentuk jumlah komunitas seperti relawan dan lainnya," katanya.