Puluhan siswa dan guru kesurupan, sekolah diliburkan

id kesurupan,kerusurupan masal,sekolah,siswa,pelajar,sekolah dliburkan,sumsel,viral

Puluhan siswa dan guru kesurupan, sekolah diliburkan

Kondisi SMA Negeri Surulangun, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, tampak sepi karena aktivitas belajar mengajar diliburkan oleh pihak sekolah setelah terjadi kesurupan massal yang menimpa puluhan siswanya, Selasa (18/9/2018). (ANTARA News Sumsel/Rahmat Aizullah/Erwin Matondang/18)

....Kalau yang sekarang ini sudah parah, bukan satu atau dua orang lagi, tapi banyak, tiap hari bertambah terus pelajar yang kesurupannya, bahkan guru juga ada yang kesurupan, siswa-siswi jadi takut semua....
Musi Rawas Utara (ANTARA News Sumsel) - Aktivitas belajar mengajar di SMA Negeri Surulangun, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, terpaksa diliburkan sementara karena puluhan siswa dan sejumlah guru di sekolah itu mengalami kesurupan massal.

"Kami khawatir siswa yang kesurupan bertambah banyak sehingga membuat ketakutan siswa lainnya, makanya kami liburkan," kata seorang guru SMA Negeri Surulangun, Halilurahman di Pasar Surulangun, Selasa.

Dia menceritakan awalnya hanya ada satu orang siswi yang mengalami kesurupan secara tiba-tiba saat jam pelajaran sedang berlangsung, namun ketika diberikan pertolongan pelajar yang kesurupan justru bertambah.

"Sebenarnya awal mulanya ada yang kesurupan itu sejak hari Senin (10/9) pekan lalu, kemudian setiap harinya bertambah banyak, dan hari Senin (17/9) kemarin puncaknya, ada sekitar 30 an anak yang kesurupan," ujar dia.

Pihaknya sudah berupaya meminta pertolongan ahli spiritual untuk menetralisir dan mengusir makhluk halus yang ada di lingkungan sekolah tersebut, sehingga tidak mengganggu lagi aktivitas belajar siswa.

"Kemarin kami sudah mengundang ustadz dari Lubuklinggau dan sudah dilakukan ruqyah, saran pak ustadz anak-anak jangan sekolah dulu, makanya kami liburkan sampai hari Kamis (20/9) nanti," katanya.

Sementara, menurut salah seorang siswa, Kendi menceritakan teman sekelasnya yang mengalami kesurupan tersebut terjadi secara tiba-tiba dan tidak ada tanda-tanda atau penyebab sebelumnya.

"Tidak ada tanda-tanda, kami sedang belajar, tiba-tiba dia berteriak keras dan langsung memberontak, tidak lama kemudian ada lagi yang kesurupan, kebanyakan perempuan," ujarnya.

Sebelumnya kata Kendi, memang pernah ada siswa yang kesurupan, namun jumlahnya hanya satu atau dua orang saja, tidak sampai puluhan siswa seperti yang terjadi sepekan terakhir ini.

"Kalau yang sekarang ini sudah parah, bukan satu atau dua orang lagi, tapi banyak, tiap hari bertambah terus pelajar yang kesurupannya, bahkan guru juga ada yang kesurupan, siswa-siswi jadi takut semua," katanya.