Butuh puluhan juta dolar AS untuk akses jalan PLTP

id pembangkit listrik tenaga panas bumi,dana kontruksi pltp,biaya pembangunana pembangkit listrik,berita sumsel,berita palembang,Prijandaru Effendi

Butuh puluhan juta dolar AS untuk akses jalan PLTP

Arsip- Pengeboran perdana sumur eksplorasi panas bumi (geothermal). (FOTO ANTARA/ARINA SUWANTO/I016)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Ketua Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) Prijandaru Effendi mengatakan, pembangunan infrastruktur jalan menuju sumber panas bumi membutuhkan biaya hingga puluhan juta dolar AS, lantaran letaknya berada di daerah perhutanan. Hal ini dinilai menjadi salah satu penghmabat pertumbuhan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Indonesia.

"Bisa sampai 30 juta, bahkan pernah ada hingga 65 juta dolar AS hanya untuk membangun jalan. Semua anggaran sepenuhnya berasal dari kantong perusahaan," ungkapnya saat ditemui di acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2018 di Jakarta, Jumat.

Oleh karena itu, dia berharap pihak pemerintah bisa terus memberikan dukungan terhadap pengembangan potensi energi panas bumi ini. Sebab menurutnya, panas bumi tak bisa lagi disebut sebagai energi masa depan, melainkan energi saat ini yang harus segera dimaksimalkan.

"Indonesia kan punya potensi sekitar 29 ribu MW. 17 ribu MW sudah reserve, yang sisanya itu masih potensi. Nah potensi itu baru bisa menjadi reserve setelah di bor. Saat ini memang mahal, tapi kalau kita bicara longterm, nantinya akan murah," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), Ida Nuryatin juga mengakui jika pembangunan infrastruktur memang menjadi kendala terbesar saat ini, yang berdampak pada harga energi panas bumi menjadi sangat mahal. Sementara untuk membangun jalan tersebut, harus melewati proses perizinan yang berliku-liku.

"Dan untuk membuka hutan itu banyak sekali ketentuan yang harus ditaati. 'Oh ini enggak boleh, oh itu bolehnya hanya sampai sini'. Maka harus ada dana ekstra dari pengembang untuk membuat jalan," ucap Ida.

IIGCE adalah pameran kolaboratif industri panas bumi yang digelar oleh Kementerian ESDM dan API untuk memamerkan berbagai inovasi teknologi panas bumi, dari surface hingga subsurface, upstream hingga downstream. Selain itu, ajang ini pun menjadi platform dialog representatif bagi berbagai pemangku kepentingan untuk membahas berbagai permasalahan di industri panas bumi di tanah air.