Ilmu terapan gerakkan ekonomi Indonesia

id Mohamad Nasir,Menristekdikti,ekonomi indonesia,pendidikan indonesia,ilmu terapan,Wisuda Mahasiswa IT Institut Teknologi Del,berita sumsel,berita antar

Ilmu terapan gerakkan ekonomi Indonesia

Mohamad Nasir. (ANTARA/Rivan Awal Lingga)

Toba Samosir (ANTARA News Sumsel) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan ilmu terapan menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia karena dapat mendorong pemanfaatan teknologi dan melahirkan penemuan atau inovasi.

"Hanya 'applied science' (ilmu terapan) yang mampu menggerakkan ekonomi Indonesia makin baik," kata Nasir di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Sabtu. Kunjungan Nasir ke Toba Samosir dalam rangka menjadi pembicara utama pada acara Wisuda Mahasiswa IT Institut Teknologi Del tahun 2018 di Gedung Serbaguna Yayasan Del di Desa Sitoluama,Kecamatan Laguboti.

Menurut dia, penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang bersifat aplikatif diperlukan dalam menghadapi era globalisasi serta merupakan tuntutan zaman dan revolusi industri 4.0. Dia mengatakan bangsa yang maju adalah negara yang juga maju dalam inovasi, oleh karena itu masyarakat Indonesia terutama generasi muda didorong untuk terus berkarya dan melahirkan inovasi untuk meningkatkan kualitas pembangunan bangsa dan memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat. Ia menegaskan, pemuda adalah tumpuan bangsa untuk bergerak maju. Kontribusi anak bangsa menjadi penggerak kemajuan bangsa. "Hanya kalian yang bisa membangun ekonomi masa depan. Maka kalian harus tetap semangat membangun bangsa ini," ujarnya.

Nasir mengatakan lulusan saat ini harus dilengkapi dengan kemampuan di bidang informasi dan teknologi untuk mampu bersaing menghadapi revolusi industri 4.0 yang diwarnai dengan berbagai kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi.

Selain itu, Nasir menuturkan untuk menjadi pekerja yang baik maka para lulusan harus memiliki berbagai keahlian lain selain kecerdasan, yakni kebiasaan kerja positif, komunikasi, keteknisan, menulis, penguasaan Bahasa Inggris, pemecahan masalah, membaca, komputer dan bekerja dalam tim.

"Anda pintar dan punya IPK (indeks Prestasi Kumulatif) tinggi, tapi kalau komunikasinya kurang baik akan mengganggu keberhasilan anda. Sejak sekarang bangun komunikasi yang baik," tuturnya.