Kunjungan wisman ke Indonesia lampaui angka psikologis

id wisatawan,wisaman manacanegara,berita sumsel,berita palembang,melampaui angka psikologis,angka psikologis,sektor pariwisata di Tanah Air,Arief Yahya,M

Kunjungan wisman ke Indonesia lampaui angka psikologis

Dokumentasi- Sejumlah wisatawan mancanegara (Wisman) tiba di Pulau Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). (ANTARA /Aditya Pradana Putra)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan kenaikan kunjungan wisman pada Juli 2018 menjadi 1,5 juta wisatawan dalam sebulan melampaui angka psikologis.

"Juli sebanyak 1,5 juta wisatawan jadi total sudah 9 juta wisman, kurang 7 juta lagi untuk memenuhi target tahun ini, makin yakin karena ini angka psikologis pertama yang terlampaui," kata Menpar Arief Yahya di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, jika jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) bisa dipertahankan 1,5 juta perbulan sampai akhir tahun ini maka angka target untuk tahun depan ternyata dapat dipenuhi.

Tahun ini ditetapkan target tinggi sebesar 18 juta wisman dan target rendah 16 juta wisman sementara tahun depan jumlah target naik menjadi 18 juta-20 juta wisman.

Menurut dia, angka psikologis tersebut merupakan sinyal positif dan optimisme bagi kinerja sektor pariwisata di Tanah Air.

"Namun, saat Agustus saya sudah yakin tapi ada bencana gempa bumi di Lombok yang ternyata dampaknya tidak kecil bisa dilihat 'cancelation' lumayan," katanya.

Pihaknya memperkirakan pembatalan perjalanan wisman akibat gempa Lombok tercatat sekitar 30 persen dari total kunjungan reguler.

"Yang "cancel" di Lombok beberapa hari itu sekitar 30 persen, misalnya yang melalui Jakarta ada 200.000 wisman dari negara-negara Asia turun menjadi 140.000 wisman," katanya.

Indonesia diuntungkan dengan ajang Asian Games yang menyumbangkan kunjungan 100.000 atlet, ofisial, dan wisatawan sehingga total penurunan jumlah kunjungan akibat gempa Lombok tertutupi.

"Jadi total penurunan hanya sekitar 40.000 wisman," katanya.

Indonesia kata dia, juga diuntungkan dengan rencana digelarkan pertemuan IMF-World Bank di Bali pada Oktober mendatang.

Ia mengatakan ajang tersebut diperkirakan mampu menjaring 18.000-2.000 wisatawan "high end" dengan tingkat pengeluaran dua kali lipat lebih tinggi dari wisatawan reguler.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan kunjungan wisman menjadi 1,5 juta wisatawan pada Juli 2018 atau naik 16,57 persen dibanding Juni 2018 sebanyak 1,3 juta wisatawan.

Arief memperkirakan kenaikan kunjungan salah satunya didongkrak beberapa ajang internasional yang digelar di samping promosi gencar yang terus dilakukan.

Tercatat sampai saat ini wisman asal Asia khususnya Asia Tenggara masih menjadi penyumbang terbesar jumlah wisman ke Indonesia.