Mengenang 14 tahun lalu aktivis Munir dibunuh

id Munir,Pembunuh munir,Tim pencari fakta,Kamisan,Komnas HAM,Kriminal,Viral,Pupuler

Mengenang  14 tahun lalu aktivis Munir dibunuh

Sketsa wajah Munir (Ist)

Bandung (ANTARA News Sumsel) - Sejumlah aktivis serta seniman asal Kota Bandung, Jawa Barat menggelar Aksi Kamisan ke-249 dengan mengangkat isu mengenang wafatnya aktivis Munir Said Thalib.

Salah satu seniman pantomim asal Kota Bandung Wanggi Hoediyatno mengatakan Aksi Kamisan ini digelar bertepatan dengan momentum terbunuh aktivis Munir pada 7 September.

"Di Kamisan kali ini mengangkat 14 tahun Munir yang sebetulnya tanggal 7, tapi karena hari Kamis jatuh pada tanggal 6 jadi seluruh gerakan menolak lupa Aksi Kamisan mengangkat tema yang sama," ujar Wanggi, usai aksi, Kamis.

Dalam aksinya, Wanggi mengangkat repertoar tentang ketidakseriusan pemerintah dalam membuka kebenaran kasus Munir.

Ia membawa tumpukan kertas yang menganalogikan berkas Tim Pencari Fakta (TPF) Munir.

Tumpukan berkas itu diikat oleh tali rafia yang sulit untuk dibuka. Hal ini berhubungan dengan desakan aktivis yang dilemahkan oleh pemerintah saat meminta membeberkan fakta-fakta yang ada.

"Tahun 2017 lalu, keluarga Munir, Suciwati dan lembaga kemanusiaan lainnya mendesak dan melakukan gugatan agar Komisi Informasi Pusat membuka berkas TPF Munir. Namun, ternyata jawabannya ditolak," kata dia lagi.

Dia berharap, komitmen pemerintah yang akan menuntaskan segala bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) segera direalisasikan bukan sebatas janji semata.

Menurutnya, terungkap kematian Munir akan membongkar kasus-kasus lainnya. Terlebih, saat itu Munir tengah menangani kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia.

"Nah, ini kuncinya bagaimana berkas ini dibuka dan masyarakat Indonesia dan para advokat mengetahui berkas TPF Munir," katanya pula.