Baturaja (ANTARA News Sumsel) - Harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan melonjak dari sebelumnya kisaran Rp40 ribu/kilogram saat ini dipatok pedagang untuk setiap kilogramnya sebesar Rp50 ribu.
"Harganya naik Rp10 ribu/kilogram (kg)," kata salah seorang pedagang cabai di Pasar Baru, Ogan Komering Ulu (OKU), Ida di Baturaja, Selasa.
Ia mengatakan kenaikan harga tersebut terjadi sejak beberapa hari yang lalu dipicu karena pasokan cabai dari daerah Kabupaten Ogan Ilir berkurang.
"Mungkin penyebabnya karena petani di sana belum memasuki masa panen cabai sehingga stoknya sedikit yang berdampak pada kenaikan harga," katanya.
Hanya saja kata dia, meskipun harganya saat ini melonjak tajam namun daya beli masyarakat yang membeli cabai saat ini cukup banyak untuk kebutuhan rumah tangga dan hajatan.
Menurut dia, sebagian besar pembeli terpaksa beralih membeli cabai rawit yang harganya relatif murah untuk memenuhi kebutuhan hajatan agar menambah rasa pedas pada masakan.
"Untuk cabai rawit harganya masih normal kisaran Rp20 ribu/kg," ungkapnya.
Sementara menurut Asna salah seorang pembeli warga Baturaja secara terpisah mengaku meskipun harganya mahal namun tetap membeli cabai merah untuk kebutuhan hajatan.
"Meskipun harganya mahal tetap saya beli untuk kebutuhan memasak pada acara pernikahan anak saya," ujarnya singkat.
Berita Terkait
Juan Jesus dongkol dengan keputusan FIGC terkait rasisme
Kamis, 28 Maret 2024 11:38 Wib
Karena sakit hati, pencari kepiting di bunuh
Kamis, 28 Maret 2024 11:37 Wib
Artis Cinta Laura berusaha tetap produktif selama Ramadhan
Kamis, 28 Maret 2024 11:34 Wib
Edtech Cakap: Gen Z paling masif adopsi slang bahasa Inggris
Kamis, 28 Maret 2024 11:25 Wib
Waspadai atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan
Kamis, 28 Maret 2024 11:19 Wib
"Carbon capture storage" berpeluang jadi bisnis baru
Kamis, 28 Maret 2024 11:18 Wib
Gus Kikin nilai sisi edukasi film horor sangat kurang
Kamis, 28 Maret 2024 11:04 Wib
BI dan perbankan bukakuota penukaran rupiah 5.000 orang per hari
Kamis, 28 Maret 2024 11:03 Wib