Perkampungan Suku Anak Dalam akan dijadikan kampung literasi

id Suku anak dalam,Muratara,Literasi,Kampung literasi

Perkampungan Suku Anak Dalam akan dijadikan kampung literasi

Sekelompok masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Sungai Jernih, Musi Rawas Utara tengah berkumpul bersama sanak saudara dan tetangganya di halaman rumah mereka, Selasa (28/8/2018). (ANTARA News Sumsel/Rahmat Aizullah/Erwin Matondang/18)

....Harapan kita semua, tidak ada lagi masyarakat SAD yang buta huruf, tidak bisa membaca, tidak bisa menghitung, semuanya harus mendapat pendidikan yang sama....
Musi Rawas Utara (ANTARA News Sumsel) - Perkampungan Suku Anak Dalam di Dusun 7 Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, akan dijadikan kampung literasi.

"Ini gebrakan awal kami untuk menjadikan kampung Suku Anak Dalam (SAD) ini sebagai kampung literasi," kata Kabid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Dinas Pendidikan Musi Rawas Utara (Muratara), Yuli Andriyani, di Sungai Jernih, Selasa.

Dia mengatakan, untuk meningkatkan minat baca masyarakat SAD, pihaknya segera menghiasi balai desa yang akan dijadikan taman bacaan masyarakat, serta dipercantik dengan ornamen dan cat warna warni.

"Kami akan buat taman bacaan di sini, akan kami sediakan bahan bacaannya, pokoknya kami buat seindah mungkin, sehingga mereka semangat membaca," ujarnya.

Dia berharap, masyarakat SAD bisa meningkatkan kualitas hidupnya dan setara dengan masyarakat lain, baik dari segi pendidikan, ekonomi, sosial dan lain sebagainya.

"Harapan kita semua, tidak ada lagi masyarakat SAD yang buta huruf, tidak bisa membaca, tidak bisa menghitung, semuanya harus mendapat pendidikan yang sama," katanya.

Sementara itu, Ketua Suku Anak Dalam di Desa Sungai Jernih, Japarin mengungkapkan warga SAD yang menetap di desa tersebut berjumlah sekitar 55 Kepala Keluarga (KK), sedangkan yang berpindah-pindah ada sekitar 30 KK.

"Sebagian warga SAD ini hidupnya berpindah-pindah, kalau yang menetap di sini ada sekitar 55 KK, kalau warga yang berdomisili di sini tapi masih berpindah-pindah ada sekitar 30 KK," katanya.