Kejar target swasembada pangan, Kementan lakukan percepatan pengolahan lahan

id kementan,padi,musim tanam,percepatan pengolahan,swasembada pangan,sawah,tanaman

Kejar target swasembada pangan, Kementan lakukan percepatan pengolahan lahan

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementrian Pertanian sekaligus Penanggung Jawab Upaya Khusus Swasembada Pangan Padi jagung Kedelai (Pajale) di Provinsi Sumsel Momon Rusmono menjajal mesin bajak lahan saat meninjau Upaya Khusus Percepatan Olah Lahan di Desa Telang Jaya Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Selasa (21/8). (ANTARA News Sumsel/Feny Selly/18)

....Kita tidak boleh menyerah pada iklim, untuk itu saya harap penyuluh dan petani catat berapa jumlah lahan yang sudah diolah....
Banyuasin (ANTARA News Sumsel) -  Kementerian Pertanian melakukan Upaya Khusus percepatan pengolahan lahan disejumlah kabupaten di Sumatera Selatan di antaranya Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur untuk mencapai target swasembada pangan.

"Gerakan percepatan pengolaha lahan ini kita lakukan sebagai upaya mengejar musim tanam April -September" ujar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementrian Pertanian sekaligus penanggung jawab Upaya Khusus Swasembada Pangan Padi Jagung dan kedele (Pajale) Provinsi Sumatera Selatan Momon Rusmono  saat meninjau pengolah lahan di  Desa Telang Jaya Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin Sumsel, Selasa.

Ia menjelaskan, musim kering yang terjadi pada Agustus ini membuat curah hujan masih amat minim sehingga tidak optimal untuk ditanami padi.

Untuk mengejar musim tanam April-September percepatan olah lahan akan sangat efektif sebagai upaya optimalisasi waktu tanam.

"Kita tidak boleh menyerah pada iklim, untuk itu saya harap penyuluh dan petani catat berapa jumlah lahan yang sudah diolah," kata dia.

Selain itu juga dilakukan antisipasi yaitu pengolahan lahan  dari awal.

"Yang tidak bisa ditanam pas Agustus diolah sekarang dan bisa ditanam saat musim siap tanam," ujarnya.

Di antara keempat kabupaten yang tersebut, Kabupaten Banyuasin memegang peranan penting karena data mencatat Sumsel memiliki luas lahan yang luar biasa yaitu 615 ribu hektare dimana 40 persen di antaranya adalah Kabupaten Banyuasin .

"Jadi bisa dibayangkan bila lahan di Banyuasin tidak optimal maka akan mengganggu produksi padi Sumsel dan nasional," kata dia.
Sejumlah anggota TNI menegakkan tiang spanduk saat sejumlah pejabat menjajal mesin bajak lahan saat meninjau Upaya Khusus Percepatan Olah Lahan di Desa Telang Jaya Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Selasa (21/8). (ANTARA News Sumsel/Feny Selly/18)

Untuk membantu percepatan olah lahan ini maka Bintara Pembina Desa (Babinsa)  turut dilibatkan dalam pengolahan lahan.  

"Kunci keberhasilan kita adalah kerjasama petani bersama penyuluh dan TNI saling bahu membahu mengejar target swasembada di Sumsel," papar dia.

Kasiter Korem 044/Gapo mewakili danrem 044/Gapo Letkol Inf Ferdian Prabawa mengungkapkan bahwa TNI punya misi jelas yaitu mempertahankan ketahanan nasional ketahanan pangan dan bersinergi dalam kesatuan dengan masyarakat.

'TNI mendukung program emerintah khususnya swasembada pangan. Di tingkat yang paling kecik bersama kita berada paling ujung di lapangan," papar Ferdian.

Sementara Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Holtikultura Sumatera Selatan Ilfantria menjelaskan bahwa Sumsel telah siap untuk mengejar target swasembada pangan.

"Kami sudah siap melakukan percepatan pengolahan lahan, dan bila September nanti curah hujan mulai turun tinggi maka kami siap tabur dan tanam lahan yang sudah diolah," tegas dia.

Sumsel memiliki luas baku sawah 615.184 hektare dan pada Agustus 2018 ditargetkan mencapai 94.103.