Asian Games - Petugas Jakabaring Sport City seleksi ketat kendaraan masuk

id jakabaring sport city, jsc,pengamanan jsc,arena jakabaring,asian games

Asian Games - Petugas Jakabaring Sport City seleksi ketat kendaraan masuk

Dokumen - Personel kepolisian bersiap mengikuti apel gelar pasukan Operasi Among Raga (Pam Asian Games) di Jakabaring Sport CIty (JSC), Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (14/8).(ANTARA News Sumsel/Nova Wahyudi/dol/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Petugas jaga di Kompleks Jakabaring Sport City Palembang menyeleksi ketat kendaraan yang masuk sejak Senin pagi untuk memastikan konsep zona bebas emisi tetap terlaksana selama perhelatan Asian Games, 19 Agustus - 2 September 2018.

Pantauan Antara, Senin pagi, akses Pintu 2 yakni menuju arena Boling Center kini dijaga ketat oleh belasan petugas atau tidak seperti dua hari lalu.

Akses Pintu 2 ini yang diduga menjadi biang penyebab banyaknya kendaraan pribadi bercokol di JSC. Padahal akses ini hanya untuk kendaraan-kendaraan berstiker TM (Committee), TA (Athletes) dan TF (Officials).?

Seperti diketahui, setelah dua hari menggelar pertandingan Asian Games dari 18-19 Agustus 2018 didapati masih banyak kendaraan pribadi yang bebas berlalu-lalang di JSC.

Kondisi ini tidak dibantah Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin selaku penggagas konsep "bebas emisi" di JSC selama Asian Games Palembang, seperti yang akan dilakukan di Olimpiade Tokyo 2020.

"Green Sport City itu harus tetap jalan. Saat ini juga saya akan tertibkan. Saya saja rela jalan kaki, tapi jika ada golf car saya akan naik golf car," kata Alex yang diwawancarai seusai konferensi pers bersama Wakil Ketua INASGOC Syafrie Syamsudin.

Pengelola JSC telah menyediakan tiga jenis kendaraan yakni hydrogen car yang didatangkan dari London, golf car, dan shuttle bus untuk mobilisasi tamu negara, panitia, volunteer, dan penonton selama Asian Games.

Konsep kawasan hijau di JSC sebenarnya sudah dilaksanakan saat Palembang menjadi tuan rumah SEA Games XXVI tahun 2011 yang diikuti 11 negara di Asia Tenggara. Ketika itu konsep ini cukup sukses, meski sempat diwarnai kejadian hilangnya ratusan sepeda yang diperkenankan untuk digunakan penonton dan panitia.

Untuk memastikan konsep ini tetap tetap eksis selama Asian Games, panitia telah memberlakukan aturan pelarangan kendaraan non stiker masuk ke GSJ. Untuk itu, telah disediakan sejumlah kantong parkir di luar kawasan JSC oleh pemerintah setempat. (D019).