Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi Sumsel terdongrak

id Hari Widodo,bi,bank indonesia,berita sumsel,berita palembang,berita antara,pertumbuhan ekonomi Sumsel,Asian Games,Badan Pusat Statistik

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi Sumsel terdongrak

Ilustrasi. (Ist)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan bakal terdongkrak signifikan pada triwulan III 2018 karena dipengaruhi adanya ajang akbar Asian Games XVIII pada pertengahan Agustus.

Deputi Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumsel Hari Widodo di Palembang, Senin, mengatakan, bukan hanya di triwulan III, kehadiran Asian Games juga akan berkontribusi terhadap peningkatan berbagai sektor ekonomi pada triwulan IV 2018.

"Seperti halnya SEA Games 2011 yang berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi Sumsel, begitu pula dengan Asian Games," kata Hari.

Menurut Hari, sektor pariwisata yang diperkirakan bakal berpengaruh besar pada perekonomian Sumsel dari mulai Asian Games hingga akhir tahun.

Hal ini karena Kota Palembang melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan sektor pariwisata, seperti pesta rakyat, sejumlah acara di destinasi wisata baru.

Selain itu, adanya kemudahan transfortasi dengan keberadaan Light Rail Transit di Palembang juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

"Sektor pariwisata ini akan menjadi sektor baru yang cukup menjanjikan di masa datang. Selama ini, pertumbuhan ekonomi Sumsel dipacu oleh pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, sektor kontruksi, sektor perdagangan besar," kata dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan ekonomi Sumsel pada triwulan II 2018 tumbuh 6,07 persen sementara triwulan yang sama tahun lalu 5,29 persen.

Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2018 mencapai Rp 104,58 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 74,36 triliun.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis BPS Sumsel Tri Ratna Dewi mengatakan dari sisi produksi pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh 11,31 persen.

"Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh sebesar 8,24 persen," ujar dia.