Muratara "berkiblat" ke Malang dalam mengelola sampah

id Sampah,Muratara,Sekda muratara

Muratara "berkiblat" ke Malang dalam mengelola sampah

Ilustrasi- Kotak sampah Organik dan Anorganik (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/Erwin Matondang/18)

Musi Rawas Utara (ANTARA News Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, mempelajari tentang pengelolaan sampah yang sudah diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

"Dalam perencanaan pengelolaan sampah ini tentunya kita berkiblat ke daerah-daerah yang sudah berhasil, salah satunya Kabupaten Malang," kata Sekretaris Daerah Muratara, Abdullah Makcik, di Muara Rupit, Jumat (10/8).

Menurut Sekda, inovasi pengelolaan sampah di Kabupaten Malang patut menjadi contoh, karena sudah berhasil menyulap Taman Pembuangan Akhir (TPA) menjadi tempat wisata edukasi bagi pelajar maupun para peneliti.
 
Sekretaris Daerah Muratara, Abdullah Makcik, saat diwawancarai awak media, Jumat (10/8/2018). (ANTARA News Sumsel/Rahmat Aizullah/Erwin Matondang/18)

Pemkab Muratara sudah mengundang perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang, yakni Koderi, yang merupakan inovator TPA Wisata Edukasi Talangagung, Malang.

"Berkat inovasi beliau, TPA di sana awalnya tempat yang kumuh, bau, kotor, sarang penyakit, berubah menjadi tempat yang sejuk, ramah lingkungan dan bernilai ekonomis," katanya.

Abdullah Makcik menambahkan, pengelolaan sampah di Malang sana menerapkan prinsip 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle), dengan menggunakan sistem semi sanitary landfill dan semi control landfill.

Dengan sistem tersebut katanya, kirimanan sampah organik dan anorganik yang masuk ke TPA setiap harinya bisa diolah sehingga menghasilkan biogas sebagai bahan bakar alternatif pengganti elpiji untuk warga sekitar.

Selain itu, sampah organik juga bisa diolah menjadi pupuk melalui proses komposting dan pembuatan pupuk organik plus, yaitu pencampuran pupuk komposting dengan pupuk kandang.

"Kemudian limbah sampahnya juga diolah, kabarnya bisa menghasilkan listrik dengan kapasitas 500 hingga 750 watt," katanya.

Baca juga: Warga temukan banyak ikan mati di sungai

Baca juga: Pemkab Muratara berikan sekolah gratis Suku Anak Dalam