Olahraga berhubungan erat dengan kesehatan mental

id olahrga,kesehatan tubuh,berita sumsel,berita palembang,efek paling positif,penelitian olahraga

Olahraga berhubungan erat dengan kesehatan mental

Arsip- Senam Pagi .(ANTARA/Feny)

London (Antara/Reuters) - Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa mereka yang berolahraga beberapa kali seminggu memiliki kesehatan mental yang lebih baik daripada mereka yang tidak berolahraga.

Sementara olahraga tim atau yang melibatkan kelompok sosial memiliki efek paling positif bagi kondisi jiwa.

Penelitian itu juga menemukan bahwa berolahraga terlalu banyak juga tidak selalu lebih baik bagi kondisi psikologis, karena mereka yang berolahraga setiap hari dilaporkan mempunyai tingkat kesehatan mental yang lebih rendah.

Berolahraga selama sekitar 45 menit tiga hingga lima kali seminggu, akan memberikan manfaat terbesar, demikian menurut hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Psychiatry.

Studi ini mencakup semua jenis aktivitas fisik, mulai mulai dari pengasuhan anak, pekerjaan rumah tangga, memotong rumput dan memancing hingga bersepeda, pergi ke gym, berlari dan bermain ski.

Berolahraga membawa manfaat kesehatan dengan mengurangi risiko penyakit seperti penyakit jantung, stroke dan diabetes, tetapi hubungannya dengan kesehatan mental kurang jelas.

Beberapa bukti menunjukkan olahraga dapat meningkatkan kesehatan mental, tetapi para ahli mencatat bahwa hubungan itu bisa berjalan dua arah.

Penelitian ini menggunakan data dari 1,2 juta orang dewasa di 50 negara bagian AS. Mereka diminta untuk memperkirakan seberapa sering mereka berolaraga dan 30 hari terakhir dan diminta untuk menjelaskan bagaimana kesehatan mental mereka, apakah tidak baik karena stress, depresi atau masalah emosi lainnya.

Mereka juga ditanya seberapa sering mereka berolahraga dalam 30 hari terakhir diluar pekerjaan rutin, serta berapa kali seminggu atau sebulan mereka melakukan latihan ini dan untuk berapa lama.

Hasilnya disesuaikan berdasarkan usia, ras, jenis kelamin, status perkawinan, penghasilan, pendidikan, status pekerjaan, massa tubuh, serta kesehatan fisik.

Rata-rata dalam sebulan, peserta memiliki 3,4 hari kesehatan mental yang buruk, tapi jika dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga, yang berolahraga dilaporkan hanya memiliki 1,5 hari lebih sedikit kesehatan mental yang buruk, atau lebih rendah 43 persen.