Mendikbud Muhadjir ajak masyarakat Aceh lestarikan adat budaya

id Muhadjir Effendy,Mendikbud,lestarikan budaya,berita sumsel,berita palembang,Pekan Kebudayaan Aceh

Mendikbud Muhadjir ajak masyarakat Aceh lestarikan adat budaya

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. (ANTARA /Widodo S. Jusuf)

Banda Aceh (ANTARA News Sumsel) - Menteri Pendidikan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengajak masyarakat Aceh melestarikan adat budaya karena merupakan jati diri bangsa.

"Kami mengajak masyarakat Aceh menjaga dan melestarikan adat budaya. Budaya merupakan jati diri masyarakat Aceh," katanya, di Banda Aceh, Minggu malam.

Pernyataan tersebut disampaikan Mendikbud ketika membuka Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke- 7 pada 2018. Pembukaan kegiatan budaya tersebut dipusatkan di Stadion Harapan Bangsa. Banda Aceh.

Pada kesempatan itu, Mendikbud menyampaikan permintaan maaf Presiden RI Joko Widodo yang sebelumnya diundang untuk membuka PKA ke- 7, ternyata berhalangan hadir ke Provinsi Aceh. Menteri mengatakan, Aceh memiliki adat dan budaya yang beragam. Keberagaman tersebut harus tetap terjaga dan bisa diwariskan kepada generasi mendatang.

PKA, lanjut dia, merupakan momentum melestarikan adat dan kebudayaan. Karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengapresiasi terselenggaranya PKA 2108.

Pemerintah pusat memberikan perhatian serius dalam menjaga adat dan budaya. Karena itu, Pemerintah pusat akan mengucurkan anggaran kegiatan kebudayaan mulai tahun anggaran 2019, seperti PKA.

Pembukaan PKA di Stadion Harapan Bangsa dihadiri ribuan pengunjung terdiri dari pejabat pemerintah provinsi, kabupaten/kota, tokoh masyarakat, serta undangan lainnya.

Seremoni pembukaan diawali rapai penabuhan rapai yang dilanjutkan defile kontingen 23 kabupaten/kota. Serta penyerahan piala bergilir oleh Bupati Aceh Besar Mawardi Ali selaku juara umum PKA ke- 6 pada 2013 kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Pembukaan PKA ditandai penabuhan rapai oleh Mendikbud Muhadjir Effendy. Serta dirangkai beberapa tarian Aceh yang dimainkan secara kolosal oleh lebih seribu penari.