BPJS Ketenagakerjaan dorong organisasi olahraga daftarkan atlet

id BPJS Ketenagakerjaan,berita sumsel,berita palembang,berita antara,asuransi ketenagakerjaan,atlet,asosiasi atlet

BPJS Ketenagakerjaan dorong organisasi olahraga daftarkan atlet

Arsip- Pelayanan pelanggan BPJS Ketenagakerjaan melayani peserta. (ANTARA)

Denpasar (ANTARA News Sumsel) - BPJS Ketenagakerjaan Gianyar, Bali, mendorong organisasi olahraga di daerah setempat mendaftarkan para atlet khususnya ketika mereka tengah berlatih dan saat turnamen agar terlindungi dalam jaminan sosial.

"Mereka masuk kategori bukan penerima upah, minimal masuk program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian," kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Gianyar Anak Agung Karma Krisnadi di Denpasar, Minggu.

Menurut dia, pihaknya sebelumnya telah memberikan perlindungan program kecelakaan kerja dan kematian kepada ribuan atlet yang berlaga pada Pekan Olahraha Provinsi Bali 2017.

Saat Porprov Bali tahun lalu itu, kata dia, dua orang atlet panjat tebing mengalami musibah hingga menyebabkan patah kaki.

Mereka kemudian dilindungi jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan dengan pelayanan secara optimal tanpa biaya selama kebutuhan medis dan mendapatkan santunan bila terjadi risiko cacat.

Apabila mengalami risiko kematian dalam hubungan kerja sebagai atlet akan mendapatkan 48 kali upah atau sekitar Rp48 juta dan apabila di luar hubungan kerja, santunan kematian mendapatkan Rp24 juta selama mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan.

"Iuran bisa dibayar oleh asosiasi atau mandiri tergantung dari asosiasi atau kegiatan turnamen itu juga ada dana sendiri," ucapnya.

Karma mengatakan iuran per orang juga cukup terjangkau yakni minimal Rp16.800 per bulan.

Sementara itu Ketua PSSI Bali Ketut Suardana mengatakan pihaknya akan membahas jaminan sosial tersebut bersama dengan jajaran asosiasi olahraga sepak bola itu.

"Nanti kami akan berikan mereka pemahaman dan kemungkinan akan menjadi suatu kewajiban dari pemain untuk kami asuransikan. Selama ini belum ada karena kami belum tahu," ucap pengusaha restoran dari Ubud itu.

Menurut dia, potensi para atlet didaftarkan dalam jaminan sosial sangat besar khususnya pemain sepak bola karena dalam satu turnamen ada lima kompetisi berdasarkan kelompok umur.

Kelompok umur itu, kata dia, yakni usia 13,15,17, 23 dan kelompok putri dengan masing-masing klub memiliki anggota sekitar 30 orang.

"Untuk turnamen tahun ini sudah berakhir. Kami harap mulai tahun depan atlet sudah didaftarkan," katanya.