Glasgow (Antara/Reuters) - Perenang Adam Peaty menambah cemerlang reputasinya sebagai perenang yang barangkali paling dominan di dunia saat dia mempertajam rekor dunia nomor 100 meter gaya dada atas namanya sendiri menjadi 57,00 detik ketika memenangi medali emas Kejuaraan Eropa di Glasgow, Sabtu.
Perenang asal Inggris berusia 23 tahun itu mencatat waktu lebih cepat 0,13 detik dari rekornya sendiri yang dicetak di Olimpiade Rio de Janeiro pada 2016.
Ini untuk keempat kalinya dia mencatat waktu baru pada nomor tersebut yang masih belum terkalahkan selama empat tahun.
"Luar biasa. Saya tidak menargetkan rekor sama sekali," kata juara Olimpiade Peaty setelah memenangi gelar kesembilannya di kolam panjang Eropa.
"Saat saya memasuki kolam renang, saya merasakan gairah dan gelombang. Saat saya menyentuh tembok, saya tidak melihat waktu dengan baik dan membutuhkan beberapa momen untuk menyadarinya, tapi begitu saya sadar, itu perasaan yang luar biasa." Peaty sudah mengancam untuk mendekati catatan waktunya, meskipun dua penampilan yang brilian di heat dan semifinal pada Jumat, dan meskipun dia menyentuh separuh jalan pada final itu dalam waktu 26,65 detik, masih terlihat seolah-olah rekor kemungkinan masih sulit dicapai.
Bahkan saat dia menyentuh tembok, dia hampir tidak percaya apa yang telah dicapainya, berteriak "tidak mungkin!".
Kemenangannya itu begitu dominan, dengan peraih medali perak yang juga rekan setim Britania dia, James Wilby, terpaut 1,54 detik di belakangnya.
Terasa istimewa bagi Peaty saat arena kejuaraan tersebut, Tollcross International Swimming Centre, merupakan tempat dia mencatat karir luar biasa saat dia memenangi emas Commonwealth Games pada 2014.
"Dimulai di kolam ini. Ya Tuhan, saya tidak bisa mempercayai ini,"kata dia, yang bangkit dari kemunduran pertamanya selama empat tahun saat dia kalah pada final 50 meter gaya dada pada Commonwealth Games tahun ini di Australia.
"Kadang-kadang, anda harus mengalami lomba yang buruk untuk menyadari seberapa besar anda mencintai olahraga ini. Saya dulu itu terlalu tegang, itu bukan saya (di the Commonwealths)." Secara keseluruhan, ini merupakan gelar kejuaraan besar ke-17 bagi Peaty dan dia masih memiliki peluang menambah tiga gelar lagi pada kejuaraan ini.
Berita Terkait
Megawati akan lawan Timnas All Star
Sabtu, 20 April 2024 6:58 Wib
Pelita Jaya kalahkan Bima Perkasa 101-67 meski tak turunkan kekuatan penuh
Jumat, 19 April 2024 23:50 Wib
Fernando Alonso isyaratkan pensiun setelah akhiri kontrak dengan Aston Martin
Jumat, 19 April 2024 16:47 Wib
Leverkusen lewati Juve jadi tim terlama yang tak terkalahkan
Jumat, 19 April 2024 11:09 Wib
Ernando: Kunci kemenangan adalah kerja keras
Jumat, 19 April 2024 10:57 Wib
Atalanta ke semifinal Liga Europa usai singkirkan Liverpool dengan agregat 3-1
Jumat, 19 April 2024 8:35 Wib