Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Penulis Laksmi Pamuntjak mendedikasikan novel "Aruna dan Lidahnya" untuk almarhum suaminya yang meninggal pada 2013 karena kanker pankreas.
Selain kecintaannya pada makanan, novel bertema travel dan kuliner itu ditulis setelah Laksmi tersadar betapa dekatnya makanan dengan kehidupan manusia bahkan hingga detik-detik terakhir hidup suaminya.
"Yang sangat menyentuh bagi saya, satu minggu sebelum suami saya koma dia selalu melihat program-program kuliner di televisi. Padahal secara inderawi dia tidak lagi bisa merasakan nikmatnya makan," kata Laksmi dalam acara peluncuran novel "Aruna dan Lidahnya" edisi sampul film di Jakarta, Jumat.
Ternyata, makanan adalah sumber memori yang menyenangkan dalam hidup sang suami, Djohan Setiawan Kandar, yang inisialnya ditulis dalam halaman awal novel "Aruna dan Lidahnya".
"Di saat-saat terakhir, dia menjadi orang sangat manis dan sangat bersyukur atas segala yang sudah dia alami semasa hidup," tutur Laksmi.
Wakil Indonesia dalam Poetry Parnassus di London pada 2012 itu melihat makanan sebagai sarana untuk merayakan sekaligus merekatkan keragaman.
Makanan, bagi Laksmi, juga jendela untuk menyampaikan berbagai isu yang lebih luas seperti agama, aktivisme, kebijakan publik dan politik.
"Dari obrolan di meja makan, kita bisa belajar bahwa di balik satu hidangan ada cerita lain," kata dia.
Pemahaman dan pengalaman pribadi itulah yang mendorongnya menulis "Aruna dan Lidahnya", yang terbit pada 2014 dan akan segera diadaptasi menjadi film dengan judul sama.
Salah satu prosa terbaik Kusala Sastra Khatulistiwa 2015 itu berkisah tentang Aruna Rai, perempuan lajang 35 tahun yang berprofesi sebagai ahli epidemiologi. Obsesinya terhadap makanan membawanya menjajal kekayaan kuliner lokal bersama kedua sahabatnya, chef Bono dan Nadezhda sang penulis, di beberapa kota di Tanah Air.
Dalam perjalan mereka, makanan, politik, agama, sejarah lokal dan relaita sosial tak hanya bertautan dengan korupsi dan misinformasi seputar politik kesehatan masyarakat, tetapi juga cinta, persahabatan dan kisah mengharukan yang mempersatukan sekaligus merayakan perbedaan antarmanusia.
Tokoh Aruna akan diperankan Dian Sastrowardoyo, sementara Bono dihidupkan oleh Nicholas Saputra. Ada pula Oka Antara yang memerankan karakter Farish, pria kaku yang cuma menganggap makanan sebagai sesuatu untuk mengisi perut dan karakter Nadezhda, kritikus makanan ternama, dipercayakan pada Hannah Al Rashid.
Film tersebut akan tayang mulai 27 September 2018, sementara novel "Aruna dan Lidahnya" edisi sampul film akan mulai dijual di toko buku mulai Senin (6/8) mendatang.
Berita Terkait
Lyodra bawakan lagu soundtrack film "Ipar Adalah Maut"
Rabu, 24 April 2024 11:50 Wib
Lewis Hamilton pertimbangkan tekuni dunia film setelah pensiun
Selasa, 2 April 2024 12:45 Wib
Pesona budaya Indonesia dalam layar film
Sabtu, 30 Maret 2024 15:53 Wib
Gus Kikin nilai sisi edukasi film horor sangat kurang
Kamis, 28 Maret 2024 11:04 Wib
Karir Runny Rudiyanti, dari pekerja kantoran ke dunia akting
Selasa, 26 Maret 2024 15:15 Wib
MUI berharap penggunaan istilah dan simbol agama harus pada tempat yang pas
Selasa, 26 Maret 2024 11:13 Wib
Film "Para Betina Pengikut Iblis 2" ditayangkan 28 Maret
Selasa, 26 Maret 2024 8:02 Wib
Penyanyi Ruth Sahanaya debut main film "Glenn Fredly The Movie"
Senin, 25 Maret 2024 21:18 Wib