Kemensos kerahkan tagana dan logistik gempa Lombok

id tagana,bantuan kemensos,kemensos,Kementerian Sosial,Taruna Siaga Bencana,Tim Layanan Dukungan Psikososial,berita sumsel,berita palembang

Kemensos kerahkan tagana dan logistik gempa Lombok

Dokumentasi- Para anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) melakukan apel siaga. (ANTARA News Sumsel/Feny Selly)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Kementerian Sosial(Kemensos) mengerahkan 60 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana), Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP), serta menyalurkan berbagai bantuan logistik menyusul gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,4 yang mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu pagi.

"Bantuan logistik sudah dalam perjalanan menuju lokasi terdampak gempa. Tim LDP melaporkan bahwa mereka juga sudah bergerak. Kita mengupayakan bantuan secepat-cepatnya untuk penanganan warga terdampak gempa," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan untuk pertolongan pertama, Kampung Siaga Bencana Desa Darakunci, kecamatan Sambalia, kabupaten Sumba Timur telah melakukan evakuasi bersama Tagana.

Bantuan logistik seperti matras, tenda, perlengkapan anak, perlengkapan lansia, makanan siap saji, dan lainnya dikirimkan bertahap.

"Dapur umum akan didirikan di titik pengungsian. Segera kami informasikan updatenya," kata Harry.

Ia mengatakan untuk penanganan gempa di NTB, layanan dasar korban terdampak sudah dilakukan sebagaimana yang selalu ditekankan Menteri Sosial bahwa sesaat setelah terjadinya bencana Kemensos bersama Dinsos setempat harus merespon cepat, segera turun ke lokasi dan membawa bantuan.

Selanjutnya, melakukan pendataan jumlah korban dan santunan untuk korban luka maupun korban meninggal. Hingga Minggu siang, tercatat 10 orang meninggal dunia, 40 orang luka-luka dan sedikitnya 300 rumah rusak.

"Datanya akan terus diperbarui karena tim masih terus melakukan pendataan. Sesuai SOP, untuk korban meninggal akan mendapat santunan Rp15 juta per orang yang diserahkan kepada ahli waris. Sementara untuk korban luka mendapat bantuan biaya pengobatan sebesar Rp2,5 juta per orang. Namun ini tentunya akan diserahkan menunggu seluruh data masuk," tandas Harry.