OJK: Literasi keuangan harus digenjot di Sumsel

id ojk,Sabil,berita sumsel,berita palembang,keuangan

OJK: Literasi keuangan harus digenjot di Sumsel

Sabil. (ANTARA News Sumsel/Dolly Rosana/Ang)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai literasi keuangan masyarakat di Sumatera Selatan harus terus digenjot karena sementara ini baru mencapai 31,64 persen dari total penduduk 8,2 juta jiwa.

Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK KR 7 Sumbagsel, Sabil di Palembang, Jumat, mengatakan, literasi mengenai produk dan jasa keuangan sejauh ini belum menjangkau seluruh masyarakat di Sumsel.

"2,6 juta jiwa penduduk Sumsel sudah `well literate` atau melek literasi, sementara sisanya masih ikut-ikutan saja belum tahu dampak dan manfaatnya," katanya.

Ia mencontohkan masyarakat yang belum melek literasi tersebut bisa terlihat saat mengajukan kredit ke perbankan.

"Ia cuma tahu mengajukan kredit ke bank tapi tidak tahu di dalamnya ada produk asuransi. Nah biasanya budaya yang ikut-ikut ini seringkali terjebak investasi bodong," kata dia.

Karena itu, kata dia, OJK terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait literasi keuangan sehingga masyarakat bisa lebih paham tentang manfaat dan dampak dari produk jasa keuangan.

Ia memaparkan peningkatan literasi keuangan akan melibatkan perubahan cara pandang masyarakat dari selama ini belum terbiasa terlayani jasa lembaga keuangan menjadi merencanakan kehidupan mereka ke depan.

"Dengan literasi keuangan yang baik diharapkan masyarakat dapat lebih sejahtera," katanya.

Terkait inklusi keuangan, Sabil mengatakan capaiannya sudah bagus yakni 73,09 persen atau di atas angka nasional.

"Targetnya kan 2019 inklusi keuangan capai 75 persen pada 2019 dan kami optimistis bisa mencapai angka tersebut," katanya.