Palembang (ANTARA News Sumsel) - Komunitas Tangan Di Atas atau TDA Palembang menggelar acara "kopi darat" untuk berbagi ilmu dan pengalaman wirausaha yang baik, dengan materi "Cashflow Game ala Kiyosaki".
"Acara dilaksanakan TDA Palembang, yakni komunitas nasional yang mewadahi para pengusaha di Indonesia. Acara ini rutin tiap bulan diadakan untuk peningkatan pengelolaan bisnis teman-teman pengusaha," kata Moslem Entrepreneur Muhammad Rofiq di Palembang, Sabtu.
Ia mengatakan tujuan acara ini yakni untuk menjalin silaturahmi, berkumpul untuk melihat peluang yang bisa digali lebih luas bersama dan meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kemampuan dari teman-teman pengusaha.
"Cashflow Game ala Kiyosaki ini sebagai bahan refreshing, materi dasar untuk mengingatkan pada teman-teman bahwa menjadi pengusaha itu bukan tujuan, melainkan sebagai kendaraan untuk mencapai yang dinamakan oleh Kiyosaki itu "bebas finansial" dengan membangun bisnis yang hasilnya untuk membangun aset," jelas Rofiq.
Ia menambahkan, untuk menjadi pengusah itu adalah sebuah perjalanan, kalau ingin berwirausaha haruslah banyak belajar, bergaul, membuka wawasan dan ilmu, memperluas jaringan dengan berbagai macam cara, bagusnya jika mau menjadi pengusaha ikutlah komunitas usaha, salah satunya komunitas usaha terbaik di Indonesia yakni TDA.
"Pengusaha hidup sendiri itu tidak mungkin, pasti harus saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam meningkatkan kemampuan wirausahanya," pungkasnya.
Rofiq mengharapkan pengusaha-pengusaha Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Usaha besar dan aset bangsa dapat berada di tangan pengusaha, karena harapan ada ditangan putra bangsa dan manfaatnya juga lebih besar untuk negeri.
Sementara itu Ketua TDA Palembang Afran mengatakan TDA yang hadir sejak 2004 telah memiliki 118 anggota aktif khusus di TDA Palembang.
TDA menurutnya berdiskusi berbagai permasalahan untuk dituntaskan bersama mulai dari pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), permodalan dan lain-lain.
"TDA sesuai namanya yakni komunitas yang bertujuan menciptakan mental masyarakat menjadi pengusaha. Mereka yang telah menjadi pengusaha akan memiliki karyawan dan otomatis mereka akan menggaji orang, oleh karena itu, saat posisi kita disini maka kita juga akan berada di posisi tangan di atas, menciptakan peluang kerja untuk orang lain," ujarnya.
Ia mengatakan tujuan lain TDA juga menciptakan mentalitas pengusaha untuk membangun wirausaha baru dengan berbagi ilmu tentang pola pikir pengusaha, bagaimana pondasi dasar pengusaha, berbagi ilmu dan pengalamannya.
"Harapan kami semakin banyak orang yang ingin menjadi pengusaha, karena dengan menjadi pengusaha itu kita turut membantu pemerintah, negara maju minimal ada 2 persen pengusahanya," jelasnya.
Di Indonesia saat ini menurutnya baru sekitar 0,18 persen masyarakat yang menjadi pengusaha, dengan presentase yang masih kecil tersebut, TDA berharap dapat membantu penyerapan tenaga kerja dengan menciptakan lapangan kerja untuk seluruh masyarakat.
Berita Terkait
Komunitas penggemar layang-layang akan meriahkan HUT Kabupaten Banyuasin
Senin, 22 April 2024 8:03 Wib
Perjalanan Komunitas Kostra antarkan bantuan ke korban banjir Langgai
Jumat, 15 Maret 2024 0:05 Wib
Ganjar: Kritik kampus tunjukkan demokrasi lagi ada di jurang
Rabu, 7 Februari 2024 15:36 Wib
Tim komunitas dan pro lolos ke FFWS Indonesia Spring 2024
Selasa, 30 Januari 2024 11:29 Wib
Prabowo terharu peroleh dukungan komunitas ojek daring
Sabtu, 20 Januari 2024 16:43 Wib
Komunitas Informasi Masyarakat Muba pamerkan kain gambo di Surabaya
Sabtu, 28 Oktober 2023 5:01 Wib
Tas Cangkingan Rajut, Buah Tangan Khas Desa Serdang Menang OKI Hasil Pelatihan RKDD Program Desa Cerdas Kemendes 2023
Kamis, 14 September 2023 12:40 Wib
Community Officer BTPN Syariah, Kesempatan Berkarya Menjadi #Bankirpemberdaya
Kamis, 24 Agustus 2023 14:49 Wib