Denpasar (ANTARA News Sumsel) - Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sri Hartoyo mengatakan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, penataan daerah permukiman dan elemen pendukungnya harus ditingkatkan dengan sanitasi yang layak.
"Termasuk juga pengelolaan persampahan merupakan elemen dasar dan penting dalam penataan serta penyehatan lingkungan yang kerap kali menjadi kendala utama," kata Sri Hartoyo pada acara penandatanganan perjanjian kerja sama penyiapan implementasi infrastruktur masyarakat, di Prime Plaza Hotel Sanur, Bali, Rabu.
Ia mengatakan pemerintah pusat dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 mencanangkan untuk mencapai target akses universal, yaitu 100 persen akses air minum, nol persen pemukiman kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak.
Lebih lanjut Sri Hartoyo mengatakan, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR memprakarsai target akses universal tersebut melalui Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP), memfasilitasi pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat untuk mencapai sanitasi layak 100 persen dengan dua program unggulan yakni Sanitasi Berbasis Masyarakat dan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle).
Sanitasi berbasis masyarakat merupakan infrastruktur air limbah komunal dengan sasaran masyarakat berpengasilan rendah (MBR). Sedangkan TPS3R merupakan infrastruktur untuk mengurangi dan mendaur ulang sampah.
Untuk itu, kata dia, direktorat PPLP menyelenggarakan penandatangan PKS antara pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten kota dalam rangka menjaga komitment pemerintah kabupaten kota dalam menjalani tanggung jawab sebaik-baiknya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan sebagai kepala daerah sangat merasakan sanitasi dan persampahan merupakan permasalahan yang mendesak untuk diatasi.
Dampak dengan dikelolanya air limbah dan persampahan memang tidak secara langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. Namun jika tidak diatasi akan berdampak fatal dikemudian hari, seperti akan terjadinya kasus demam berdarah, tipus, diare, disentri dan kolera yang secara umum hal tersebut disebabkan oleh sanitasi yang kurang baik.
Sektor kesehatan pasti akan sangat terganggu, dengan berdampak kepada terganggunya kesehatan maka akan banyak muncul generasi yang terganggu kecerdasannya dan mentalnya karena permasalahan sanitasi.
Untuk itu dengan adanya perjanjian kerja sama Sanimas dan TPS3R ini merupakan salah satu upaya dari pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Saya sangat bersyukur Kota Denpasar menjadi bagian dari solusi dengan menjadi tempat sebagai peyelenggaraan kegiatan ini, untuk itu atas nama pemerintah dan masyarakat Denpasar saya mengucapkan selamat datang di Denpasar," katanya.
Berita Terkait
Polisi tindaklanjuti aksi pemalakan terhadap sopir truk yang viral di medsos
Kamis, 25 April 2024 15:46 Wib
Firdhan Guntara sampai Kevin Moses tampil perdana di IBL All-Star
Kamis, 25 April 2024 10:03 Wib
LKBN ANTARA ajak wartawan Papua Barat angkat isu pemberitaan ekonomi
Rabu, 24 April 2024 15:42 Wib
Pemkab Ogan Ilir vaksin 200 ekor kerbau cegah penyakit ngorok
Rabu, 24 April 2024 14:03 Wib
Budayawan labukan upaya daftarkan kekayaan intelektual Tari Gending Sriwijaya
Jumat, 19 April 2024 16:48 Wib
Fernando Alonso isyaratkan pensiun setelah akhiri kontrak dengan Aston Martin
Jumat, 19 April 2024 16:47 Wib
Uni Eropa desak Israel untuk tidak lakukan operasi militer di Rafah
Jumat, 19 April 2024 11:45 Wib
Drama berbalas serang Israel-Iran dan skenario konflikberikutnya
Jumat, 19 April 2024 11:27 Wib