Persiapan Asian Games menyisakan soal akreditasi

id Asian games,Inasgoc,Pemkot palembang,Goiverment relation

Persiapan Asian Games menyisakan soal akreditasi

Arsip-Aktris Mikha Tambayong (kiri) dan Dian Sastrowardoyo (kanan) berfoto bersama seusai jumpa pers pembawa obor Asian Games 2018 di Jakarta (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/kye)

....Waktu sudah mepet, rasanya tidak ada pilihan lain, mulai minggu depan kami jemput bola siapa saja yang belum terakreditasi....
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Satu bulan menjelang Asian Games ternyata masih menyisakan persoalan akreditasi, kata Koordinator Government Relation Pelaksana INASGOC Raja Parlindungan Pane. 

"Sebenarnya akreditasi sudah siap, baik atlet, ofisial, panitia, volunteer dan tamu. Hanya saja baru 70 persen dari 150.000 yang direncanakan, sisanya 30 persen itu para pejabat yang ada di Kota Palembang, input datanya masih lamban," ujar Raja Parlindungan Pane disela rapat persiapan Asian Games antara INASGOC dan Pemkot Palembang, di Palembang, Selasa.

Menurutnya INASGOC memakai metode akreditasi yang tercanggih dimana detail informasi mengenai seseorang jelas diketahui, prosesnya pun melewati verifikasi beberapa lembaga termasuk BIN dan Dukcapil. 

Dia menjelaskan akreditasi partisipan tersebut jumlahnya bertambah dari yang direncanakan tahun lalu, penambahan sendiri paling banyak di Kota Palembang, namun sayangnya data yang lamban justru milik penjabat-penjabat instansi di lingkungan pemda dengan alasan tidak sempat, oleh karena itu pihaknya akan menerapkan sistem jemput bola. 

"Waktu sudah mepet, rasanya tidak ada pilihan lain, mulai minggu depan kami jemput bola siapa saja yang belum terakreditasi, datanya langsung diinput agar verifikasi di BIN, Dukcapil dan lembaga terkait bisa lebih cepat, proses ini lumayan rumit lho," lanjut Raja. 

Selain akreditasi partisipan, dua venue juga masih pihaknya beri catatan khusus dan harus diselesaikan sebelum akhir Juli. 

Peralatan Venue menembak untuk nomor 300 meter sudah ada tapi belum diuji standarisasi dan verifikasi, sedangkan venue sepak takraw masih bermasalah dengan lantai yang sedikit lagi memenuhi standar dan penyelesaian, jelas Raja. 

"Secara umum 99 persen venue sudah siap, tinggal permasalahan kecil saja, harapannya ketika semua venue 100 persen selesai, yang pertama kali mencobanya adalah tim atlet Indoensia, sebelum tim luar negeri mencobanya," tambah Raja. 

Sementara tim kontingen luar negeri direncanakan mulai berdatangan ke Palembang pada awal Agustus untuk proses klimatisasi atau adaptasi tubuh terhadap lingkungan venue Asian Games, sebelum berlaga pada pertandingan resmi.