BPBPK usul tambahan dua pos kebakaran

id BPBPK,Pemadam kebakaran,Pos pemadam

BPBPK usul tambahan dua pos kebakaran

Arsip-Kebakaran di Palembang Petugas pemadam kebakaran Kota Palembang berusaha melakukan pemadaman di toko penjual makanan yang terbakar di Jalan Rustam Effendi Palembang, Jumat (12/2). Belum diketahui pasti penyebab kebakaran yang terjadi di lantai 2 dan 3 dari dua toko ini. (Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/16/den)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Palembang mengusulkan penambahan dua pos kebakaran meski jumlah kejadian kebakaran di Palembang tidak terlalu tinggi.

"Rencananya dua tambahan pos ini kami usulkan di lokasi Perumnas dan lapangan Brimob," ujar kepala BPBPK  Dicky L Tatung di Palembang, Rabu.

Menurutnya selain lebih dekat dengan masyarakat, keberadaan pos tersebut juga diharapkan mempercepat penanganan jika sewaktu-waktu terjadi musibah kebakaran.

Sebab pelayanan yang diberikan melalui pos ini bersifat emergency atau darurat bencana.

"Kalau lebih dekat,  masyarakat lebih aman," ungkapnya.

Untuk memaksimalkan pelayanan, pihaknya berlakukan piket petugas selama 24 jam enam pos yang ada saat ini dibagi empat shift. 

Enam post antara lain,  pos Alang-alang lebar, pos gandus,  merdeka,  seberang ulu I,  seberang ulu II dan dua pos speedboat.

"Idealnya, pos harus ditambah dua lagi," katanya.

Untuk operasional, saat ini BPBPK memiliki  32 mobil pemadam kebakaran yang siap beroperasi selama 24 jam.

"32 mobil ini kondisinya masih bagus,  jikapun rusak langsung kita perbaiki," tuturnya.

Dikatakannya, tahun ini kasus kebakaran masih dalam kategori ringan, yang paling besar kejadian di kertapati lalu menghabiskan satu rumah,  tapi dibawahnya terdapat bedeng. 

"Penyebabnya beragam,  dari lilin,  arus pendek, gesekan kabel sampai kompor meledak," katanya.

Menurut Dicky,  angka kebakaran mulai berkurang karena pihaknya kerap melakukan sosialisasi dari tingkat RT.

"Kita menghimbau bagi warga yang meninggalkan rumah untuk memastikan keamanannya," bebernya. 

Tambah dia,  anggaran BPBPK Kota Palembang di tahun ini masih sama seperti tahun lalu yaitu sebesar Rp 12 Miliar, namun nilai tersebut dianggap cukup untuk menanggulangi bencama yang ada di Palembang.

"Bencana paling sering terjadi di palembang adalah kebakaran, lalu banjir, namun sesekali kami juga membantu mengatasi masalah asap," pungkasnya.