KPAID Palembang edukasi masyarakat cegah kekerasan anak

id stop kekerasan,berita sumsel,berita palembang,berita antara,kpai palembang,perlindungan anak

KPAID Palembang edukasi masyarakat cegah kekerasan anak

Ilustrasi - Stop kekerasan terhadap anak (ANTARA)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Palembang, Sumatera Selatan berupaya mengedukasi masyarakat mengenai perlindungan anak untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan terhadap anak di kota ini yang kasusnya tergolong cukup tinggi.

Untuk mengedukasi masyarakat, pihaknya melakukan penyuluhan mengenai perlindungan anak dan larangan tindak kekerasan kepada anak, kata anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Palembang Tri Widayatsih, di Palembang, Rabu.

Menurut dia, kasus kekerasan terhadap anak di Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan ini tergolong tinggi, kondisi tersebut perlu menjadi perhatian bersama agar jumlah anak yang menjadi korban kekerasan dapat diminimalkan.

Berdasarkan data dalam beberapa tahun terakhir, tercatat cukup banyak kasus tindak kekerasan dan kasus lainnya yang melibatkan anak sebagai korbannya seperti kekerasan seksual mencapai 60 kasus, kekerasan fisik 47 kasus, masalah hak asuh anak tercatat 48 kasus, dan penelantaran anak 13 kasus.

Melihat data kasus yang melibatkan anak-anak itu tergolong cukup banyak dan bervariasi, melalui kegiatan edukasi tersbeut diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai perlindungan terhadap anak dan ancaman hukuman bagi orang tua atau siapapun yang terbukti melakukan tindak kekerasan terhadap anak, katanya.

Dia menjelaskan, pemahaman perlu diberikan kepada masyarakat sehingga dapat mencegah terjadinya tindakan yang dapat mencelakai anak serta mengganggu pertumbuhan anak secara normal.

Dengan gencarnya kegiatan yang bertujuan mengedukasi masyarakat itu, diharapkan kasus kekerasan terhadap anak di Bumi Sriwijaya ini bisa diminimalkan dan anak-anak mendapat perlindungan maksimal dari orang tua, keluarga, dan masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggalnya, kata anggota KAID itu.