Etnis Albania Kosovo siap bayarkan denda Xhaka dan Shaqiri

id Xhaka,Shaqiri,piala dunia,denda fifa,berita sumsel,berita palembang,kemerdekaan Provinsi Kosovo,etnis Albania,bayar denda fifa

Etnis Albania Kosovo siap bayarkan denda Xhaka dan Shaqiri

Xhaka dan Shaqiri. (ANTARA News Sumsel/Reuters)

Fristina, Albania (Antara/Reuters) - Ribuan etnis Albania dari Kosovo, termasuk seorang menteri telah mengggalang dana yang cukup untuk membayarkan denda FIFA bagi pemain Swiss Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri terkait selebrasi yang dilakukan mereka ketika pertandingan Piala Dunia melawan Serbia.

Kedua pemain yang beretnis Albania asal Kovoso merayakan gol timnya dengan membentuk tangan simbol elang lambang Albania.

Kapten tim Swiss Stephan Lichtsteiner juga bergabung dalam selebrasi itu, dan mereka terkena denda 25.160 dolar AS oleh FIFA.

Warga etnis Albania di Kosovo dan berbagai tempat mengumpulkan dana untuk membayarkan sanksi denda itu. Kini dana sudah terkumpul 27.000 dolar AS.

Bajram Hasani, menteri perdagangan dan Industri Kosovo, mendonasikan gaji sebulannya sebesar 1.357 euro melalui GoFundMe.

"Saya berikan gaji saya sebagai tanda dukungan bagi anak-anak kami yang telah membuat kami bangga," kata Hasani.

"Ini untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kami peduli kepada mereka," katanya seraya menambahkan bahwa Swiss kemungkinan akan mendonasikan uang yang digalang itu jika mereka tidak mau menerimanya.

Dana itu sendiri belum dikirim ke tim Swiss Serbia menolak mengakui kemerdekaan Provinsi Kosovo yang menjadi tempat tinggal bagi 1,8 juta etnis Albania, dan menentang diterimanya Kosovo sebagai anggota badan sepak bola Eropa (UEFA) dan dunia (FIFA).

Empat pemain dalam tim Swiss meninggalkan tanah asalnya di bekas negara Yugoslavia yang dilanda perang dan perpecahan pada tahun 1990-an ketika mereka masih anak-anak.

Sekitar tiga persen dari populasi Swiss merupakan etnis Albania dan bagi sebagian orang kemenangan Swiss atas Serbia di Piala Dunia 2018 ini merupakan simbol kemenangan atas negeri yang pernah menjajah bangsa mereka.

Di ibu kota Albania, Tirana Perdana Menteri Edi Rama membuat akun bank untuk mengumpulkan dana dengan judul "sang elang tidak takut".

"Penggunaan tangan untuk membuat simbol elang adalah cara kami untuk mengekspresikan kegembiraan," tulis Rama.

Selebrasi Xhaka dan Shaqiri memunculkan perbedaan pendapat di Swiss. Ada yang mendukung mereka, dan ada yang mengatakan bahwa gol-gol itu seperti dibuat oleh tim Kosovo, bukan Swiss.

Karena Kosovo dan Albania gagal lolos ke putaran final Piala Dunia, maka banyak warga Kosovo yang mendukung Swiss.

Ketika Shaqiri dan Xhaka mencetak gol, ribuan orang turun ke jalan-jalan di Kosovo untuk merayakannya, seraya mengibarkan bendera Kosovo, Albania dan Swiss.

Di sebuah desa kecil Zheger di timur Kosovo, tempat lahir Shaqiri, jalan-jalan dipenuhi bendera Swiss menjelang dan sebelum pertandingan tim Swiss.