Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa pelemahan rupiah yang hingga Senin di posisi Rp14.113 per dolar AS harus dilihat dari "benchmark" terhadap negara lain maupun terhadap dolar AS sendiri.
"Karena ini setiap hari ada pemicunya, apakah hari ini Presiden Trump bilang ini, kemudian policy-nya terhadap RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Jadi ini akan terus dinamis yang akan harus kita terus respons, tidak harian tapi kita jaga dari sisi yang disebut jangka menengah panjang," kata Sri Mulyani usai dipanggil Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Menkeu mengatakan bahwa selama tahun ini pelaksanaan APBN bisa berjalan secara baik dan momentum pertumbuhan ekonomi tetap akan dijaga.
"Kita akan melihat banyak sekali segi itu, jadi kita tidak merespons setiap hari, namun kita melakukan apa yang disebut monitoring evaluasi dan reaksinya secara bersama-sama," katanya.
Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah sebesar 27 poin menjadi Rp14.113 dibanding posisi sebelumnya Rp14.086 per dolar AS.
Berita Terkait
UU APBN 2024 telah selesai sebelum penetapan capres-cawapres
Jumat, 5 April 2024 12:37 Wib
Menkeu: THR telah tersalurkan Rp13,4 triliun
Senin, 25 Maret 2024 11:45 Wib
Kejagung terima laporan dugaan korupsi pada LPEI dari Menkeu
Senin, 18 Maret 2024 12:29 Wib
Kejagung: Dugaan korupsi pendanaan di LPEI dideteksi sejak 2019
Senin, 18 Maret 2024 12:25 Wib
Airlangga sebut anggaran makan siang gratis berkisar Rp15 ribu
Senin, 26 Februari 2024 15:38 Wib
Airlangga buka suara terkait kabar pertemuan Sri Mulyani dan Megawati
Senin, 5 Februari 2024 17:08 Wib
Ini jawaban Sri Mulyani terkait isu dirinya mundur dari Kabinet Jokowi
Jumat, 19 Januari 2024 13:31 Wib
Zulkifli Hasan: Jangan bikin isu Menteri Keuangan mundur
Kamis, 18 Januari 2024 16:19 Wib