Kuis Asian Games Gubernur Sumsel nyaris ricuh

id Sosialisasi asian games,Grab,Grab palembang,Alex noerdin

Kuis Asian Games Gubernur Sumsel nyaris ricuh

Sejumlah pengemudi grab berebut ingin menjawab pertanyaan kuis Asian Games yang dibuat Gubernur Sumsel Alex Noerdin dalam sosialisasi Asian Games di Palembang, Sabtu (23/6/18) (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/Erwin Matondang/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Kuis Asian Games yang dibuat Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin nyaris ricuh karena peserta berebut merangsek ke depan panggung bahkan nyaris menabrak Gubernur. 

Pantauan Antarasumsel.com Alex Noerdin membacakan lima pertanyaan seputar Asian Games untuk dijawab 4.000 lebih pengemudi ojek daring (Grab) yang hadir dalam sosialisasi Asian Games di halaman Griya Agung Palembang, Sabtu. 

"Ada berapa cabang olahraga Asian Games yang dimainkan di Kota Palembang, sebutkan lima contohnya?," kata Gubernur bertanya kepada para pengemudi Grab. 

Sontak ratusan pengemudi merangsek ke depan berusaha merebut tiga mikropon yang di pegang protokoler, Gubernur yang masih berada di bawah langsung naik ke atas panggung mengamankan diri. 

Sementara di bawah panggung ratusan pengemudi grab terus menyerbu protokoler saat Gubernur menanyakan empat pertanyaan sisa, bahkan salah satu protokoler terdorong ke luar tenda acara. 

Aksi saling dorong tak terhindarkan antar pengemudi, hingga Gubernur harus menenangkan dari atas panggung. 

Ratusan pengemudi grab tersebut memperebutkan lima unit smartphone dari Gubernur.

"Semuanya tolong sukseskan pelaksanaan Asian Games di Palembang, apalagi ojek online, ramah-ramahlah dengan penumpang, wisatawan luar negeri khususnya," lanjut Alex Noerdin. 

Ia menambahkan moda transportasi ojek daring sangat mendukung jalannya Asian Games di Palembang karena bisa memobilisasi pengunjung menuju venue dan stasiun LRT. 

Selain lima unit handphone, ada tiga pengemudi grab yang beruntung karena mendapatkan hadiah emas 18 gram serta satu unit sepeda motor matic dari aplikator grab yang merayakan satu tahun keberadaannya di Kota Palembang.