Moeldoko: Piala Dunia momentum pembenahan sepak bola Indonesia

id Moeldoko,sepak bola indonesia,berita sumsel,berita palembang,berita antara,PSSI, persatuan sepak bola indonesia

Moeldoko: Piala Dunia momentum pembenahan sepak bola Indonesia

Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal Purnawirawan Moeldoko. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) TNI Moeldoko menilai Piala Dunia 2018 di Rusia akan memberikan dampak positif terhadap suatu organisasi sepak bola di setiap negara, termasuk di Tanah Air.

Mantan Panglima TNI ini, di Jakarta, Minggu, menilai sepak bola Indonesia selayaknya berkaca dan menjadikan pehelatan Piala Dunia contoh bagi pembenahan sepak bola, baik bagi pesepakbolanya maupun penggiatnya.

"Dulu sempat mau pimpin PSSI berencana memperbaiki kultur dan pengelolaan pada organisasi PSSI yang jelek," kata Moeldoko yang pernah mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Mantan jenderal bintang empat tersebut mengaku trenyuh dengan budaya dan sistem pengelolaan di tubuh PSSI yang waktu itu sempat menunjukkan berbagai hal yang tidak baik, seperti terjadi praktik suap dan minimnya perhatian kepada pemain. "Saya pernah ngomong kalau pendekatan pidana jangan main-main," ujar Moeldoko menyoal sinyalemen suap yang dulu kerap mengemuka.

Moeldoko menceritakan niat dan tujuan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI waktu itu, untuk memperbaiki sehingga diharapkan dengan dukungan karakter yang sudah terbangun maka akan memunculkan prestasi karena ia yakin di negara yang besar ini banyak talenta sepakbola yang mumpuni, dan bisa diasah ke level lebih tinggi.

"Sebenarnya Indonesia memiliki potensi dari sisi sumber daya manusia yang dapat dioptimalkan untuk membentuk tim nasional sepakbola yang berkualitas," kata penggemar penyerang Persija Bambang Pamungkas itu.

Apa yang diungkapkan Moeldoko itu, sama halnya seperti Kapten Tim Persija Ismed Sofyan yang berharap PSSI menjadikan Piala Dunia Rusia sebagai momentum perbaikan terutama terhadap kualitas kompetisi sepakbola nasional.

"Karena dari kompetisi akan melahirkan timnas yang bagus, kalau kompetisi tidak benar apa yang mau diharapkan dari timnas. Sekarang yang terjadi pada sepakbola kita kan yang sangat menonjol wasit yang jadi permasalahan," ungkap mantan pemain nasional itu saat dikonfirmasi.

Ismed menganggap kesuksesan suatu pertandingan tergantung terhadap kepemimpinan wasit di lapangan yang terjadi persoalan pecah kongsi pada awal kompetisi Liga I.

"Banyak klub yang tidak puas dengan kinerja wasit. Federasi harus segera ambil langkah solusi apa yang harus dilakukan," tutur Ismed.

Hal lain yang perlu diperbaiki pada tubuh PSSI menurut pemain asal Aceh itu adalah transparansi dalam segala hal. Termasuk sanksi terhadap wasit yang tidak profesional saat memimpin pertandingan.

"PSSI juga harus membenahi kompetisi usia dini dengan memasukkan materi "fairplay" untuk membentuk kompetisi sehat karena banyak terjadi pencurian usia," ucapnya.

Ismed memandang PSSI harus banyak belajar dari segala hal dan tidak hanya mencari keuntungan semata, serta mengharapkan petinggi PSSI berkomitmen memajukan sepakbola nasional melalui kompetisi sehat dan sesuai aturan.

Bek Persija tersebut juga menggarisbawahi berbagai fasilitas di lapangan yang belum memadai sesuai standar Federasi Sepak Bola Asia (AFC), seperti ruang ganti dan kamar mandi.