Tarif travel antar kota naik 40 persen jelang lebaran

id Tarif travel,Travel sumsel,Tiket mudik,Lebaran

Tarif travel antar kota naik 40 persen jelang lebaran

Sejumlah travel AKDP di Palembang belum mengalami lonjakan pemesanan tiket mudik, Senin (28/5) (ANTARA News Sumsel/Deny Wahyudi/Erwin Matondang/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Pengusaha travel antar kota dalam propinsi (AKDP) di Sumatera Selatan menaikkan tarif tiket perjalanan 40 persen sejak H-3 lebaran karena terjadi lonjakan penumpang.

"Rata-rata tarif yang naik untuk keberangkatan tujuan Lubuk Linggau, Lahat dan Muara Enim, kebanyakan mahasiswa yang baru libur," kata Staff USB Travel Adnan di Palembang, Selasa (12/6).

Menurutnya kenaikan tarif berkisar 40 persen dari harga normal dan pihaknya menambah dua lagi armada guna mengangkut penumpang dengan  keberangkatan pada pukul 08.00, 10.00, 14.00, dan 20.00 WIB.

Dia menjelaskan selain mahasiswa, para penumpang juga di dominasi karyawan atau pekerja dan yang merantau di Kota Palembang, lonjakan sendiri secara masiv mulai terpantau H-5, namun naik signifikan pada H-3.

Beberapa rute dari Palembang yang mengalami kenaikan tarif seperti tujuan Lubuk Linggau Rp160.000 dari harga normal Rp130.000, Lahat Rp140.000 dari harga normal Rp100.000, Muara Enim Rp120.000 dari harga normal Rp85.000, dan Musi Rawas Rp190.000 dari harga normal Rp150.000.

"Semua travel menaikkan harga rata-rata demikian, karena memang sudah biasa dekat lebaran seperti sekarang menaikkan tarif, penumpang pun sudah paham, tiket masih kami naikan sampai kira-kira H+5, karena arus balik lumayan ramai pada waktu-waktu seperti itu, kalau lebaran kami libur tiga hari," ujar Adnan.

Ia menambahkan para penumpang memilih travel akibat tidak kebagian tiket kereta api, sebab ia mengakui tren travel pada hari-hari biasa kalah pamor dengan kereta api yang lebih nyaman dan murah.

Sementara itu penumpang tujuan Lubuklinggau Robi mengatakan memilih travel karena tidak ada lagi moda transportasi massa yang bisa ia gunakan.

"Sebenarnya tiket kereta masih ada tapi yang tersisa eksekutif, itu lebih mahal lagi harganya, mau pesawat juga sama tarifnya naik, kalau kami yang penting pulang dan selamat, biarin tarif naik," jelas Robi.