Akademisi: Penurunan konsumsi rokok investasi SDM-ekonomi

id rokok,berita sumsel,berita palembang,pengendalian tembakau,bpjs kesehatan,berita antara,sumber daya manusia,Kementerian Kesehatan

Akademisi: Penurunan konsumsi rokok investasi SDM-ekonomi

Dokumentasi- Rokok. (ANTARA/Yusran Uccang)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Abdillah Ahsan mengatakan penurunan konsumsi rokok melalui kebijakan pengendalian tembakau adalah pondasi investasi sumber daya manusia dan perekonomian yang kuat.

"Kalau ada yang mempertentangan pengendalian tembakau dengan ekonomi, itu adalah argumentasi yang salah. Mendukung kesehatan itu mendukung kesejahteraan," katanya dalam sebuah pertemuan yang diadakan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin.

Menurutnya kebijakan pengendalian tembakau meliputi pengenaan tarif cukai yang tinggi, pelarangan iklan, penerapan peringatan kesehatan bergambar dan kawasan tanpa rokok.

Kebijakan pengendalian tembakau itu dilakukan agar konsumsi rokok menurun, sehingga penyakit tidak menular khususnya penyakit katastropik menurun. Rokok merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit tidak menular dan katastropik.

"Bila penyakit tidak menular dan katastropik menurun, maka masyarakat akan sehat dan produktif serta kualitas hidup meningkat. Akibatnya, ekonomi akan menjadi kuat dan sehat," tambahnya.

Abdillah mengatakan masyarakat yang sehat adalah pondasi bagi perekonomian yang kuat. Masyarakat yang sehat adalah tulang punggung ekonomi yang berkelanjutan karena akan lebih produktif.

Kementerian Kesehatan mengadakan Pertemuan Tingkat Tinggi tentang Pajak dan Cukai Tembakau. Selain Abdillah, pembicara yang lain adalah Kepala Subdirektorat Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi Kementerian Kesehatan Theresia Sandra Diah Ratih.