Ketika Pusri jadi 'napas' UMKM

id sepatu dan tas kain songket,tas kain songket,sepatu kain songket,umkm,pusri,pt pusri,mitra binaan pusri

Ketika Pusri jadi 'napas' UMKM

Nadina Salim merapikan sepatu di galerinya (ANTARA News Sumsel/Feny Selly/I016)

....Jadi, kami amat terbantu, karena PT Pusri memberikan kesempatan kepada kami dalam mengembangkan usaha sehingga bisa lebih maju....
Palembang (ANTARA News Sumsel) - PT Pupuk Sriwidjaja Palembang atau PT Pusri yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran pupuk ternyata juga telah berhasil membina usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi mitra binaan perusahaan tersebut.

Perusahaan 'holding' PT Pupuk Indonesia ini tidak hanya memberikan bantuan modal kerja kepada UMKM, juga pembinaan dan pelatihan, serta membantu pemasaran produk mitra binaannya.

"Sebagai mitra binaan perusahaan pupuk itu kami mendapat bantuan modal kerja dalam menjalankan usaha kerajinan kami," kata pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Nadina Salim.

Untuk mendapatkan bantuan modal kerja dari perusahan itu cukup mudah dengan mengajukan proposal dan usaha yang dijalankan minimal satu atau dua tahun.

"Saya dulu mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan modal kerja atau usaha kerajinan sepatu dan tas terbuat dari bahan baku sisa kain songket itu direspon Pusri dengan baik, sehingga bisa mengembangkan usaha tersebut," katanya.

Usaha dia sekarang ini sudah berjalan dan cukup banyak manfaat yang diberikan oleh perusahaan pupuk itu, karena selain membantu modal kerja, mereka juga memberikan pembinaan dan pelatihan juga membantu dalam pemasaran.

Dengan adanya bantuan modal kerja, pembinaan dan pelatihan bahkan pemasaraan tentunya ini sangat dibutuhkan bagi UMKM.  

"Jadi, kami amat terbantu, karena PT Pusri memberikan kesempatan kepada kami dalam mengembangkan usaha sehingga bisa lebih maju," tuturnya.

Ia mengaku, untuk mendapatkan bahan bakunya tidak sulit, karena di daerah ini banyak pengrajin kain songket.

Kain songket yang digunakan untuk membuat sepatu dan tas itu benar-benar asli sehingga bagus dan kualitasnya juga baik.

Sementara dalam membuat sepatu tersebut dirinya bekerja sama dengan pengrajin sepatu di Bandung sehingga produksinya sangat rapi dan berkualitas.
Pelaku usaha Nadina Salim mengemas pesanan sepatu di galeri miliknya di kawasan Kenten Palembang,Sumsel, Rabu (25/4). Nadina mengaku usai bermitra dengan PT Pusri selain memperoleh bantuan permodalan, usahanya juga mendapat kesempatan mengikuti pameran dan sejumlah promosi untuk memperkenalkan produk usahanya. (Sumsel ANTARA News/Feny Selly/Ang/18)

"Jadi, saya hanya membuat desain dan menyiapkan kain songket dengan mengirimkan gambarnya ke sana, sedangkan yang membuatnya pengrajin di Bandung tersebut," ujarnya.

Begitu juga produksi tas bekerja sama dengan pengrajin tas di Sidoarjo. Jadi mereka yang membuatnya. Dia sudah mempunyai patner di sana sehingga kalau ada pesanan tinggal menghubungi saja.

Sementara mengenai harga bervariasi tergantung dengan banyaknya kain songket yang digunakan. Untuk sepatu harganya mulai Rp425 ribu sampai Rp1,1 juta perbuah, sedangkan tas Rp450 ribu sampai Rp1,4 juta perbuah, katanya.

        Pameran Luar Negeri
Lebih lanjut ia menyatakan, perusahaan pupuk tersebut juga memberikan kesempatan kepada UMKM yang menjadi mitra binaanya mengikuti sejumlah pameran yang dilaksanakan, baik itu lokal maupun nasional bahkan ke luar negeri.

Dengan mengikuti sejumlah pameran itu tentunya produk-produk yang dihasilkan bisa lebih dikenal banyak orang dan ini berdampak pada penghasilan yang diperoleh nantinya.

"Semuanya difasilitasi oleh perusahaan pupuk tersebut, kalau mengikuti pameran, kami hanya membawa produk yang akan dijual saja," tuturnya.

Ia memaparkan, kalau dirinya baru-baru ini mengikuti pameran Indonesia Creative Product Festival 2018 di Malaysia.

Responya cukup baik dan banyak juga yang menyukai sepatu dan tas kain songket tersebut. Dengan mengikuti pameran itu tentunya produk ini tidak hanya di Indonesia saja yang mengetahuinya, tetapi juga di luar negeri seperti Malaysia.

Jadi, untuk pemasaran produk tersebut tentunya dilakukan secara bertahap, dengan seringnya mengikuti pameran dan melihat kualitasnya tentunya orang akan mengenal produk kita.

Sekarang ini ada pelanggan yang datang langsung ke butik dan ada pula melalui daring. Jadi, pembelinya bukan hanya dari Kota Palembang saja, tetapi juga dari luar Sumatera Selatan, ujarnya.

Sementara PT Pusri terus berupaya untuk menambah mitra binaan dengan memberikan bantuan modal kerja kepada UMKM yang memerlukannya.

"Kami juga melakukan pembinaan dan pelatihan kepada mitra binaan yang ada," kata  super intendet administrasi dan keuangan PKBL PT Pusri, Hadi Suyono.

Mengenai pinjaman modal kerja tersebut tergantung dengan dana yang tersedia misalnya target Rp26 miliar pada tahun 2017 dan ternyata dana yang dimiliki dari hasil pengembalian lebih maka harus disalurkan kembali.

"Jadi, dana yang masuk itu harus kami salurkan kembali, semakin banyak pengembalian maka semakin banyak juga dana yang kami salurkan," jelasnya.
PT Pusri Palembang meningkatkan kapasitas produksi dari dua juta ton menjadi 2,6 juta ton pada tahun ini untuk menjamin ketersediaan pupuk terutama pupuk bersubsidi. (ANTARA News Sumsel/Feny Selly/Ang/18)

Lebih lanjut ia menyampaikan, sesuai dengan permen itu diatur pinjaman modal usaha itu maksimum sebesar Rp200 juta permitra binaan, sedangkan paling rendah tergantung dengan hasil evaluasi yang dilakukan.

"Sebenarnya paling tinggi juga tergantung evaluasi, tetapi sesuai dengan aturan maksimum Rp200 juta permitra binaan," katanya.

PT Pusri paling tinggi memberikan bantuan pinjaman modal itu rata-rata sebesar Rp75 juta permitra dan kalau untuk kelompok tani bisa lebih besar dari itu, karena kolektif dan banyak anggotanya.

Ukurannya juga menggunakan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sekian hektare sehingga mereka bisa mendapat sampai Rp100 juta per kelompok.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumatera Selatan, Hj Musiawati mendukung perusahaan yang ada di daerah itu untuk membantu usaha mikro kecil dan menengah dalam mengembangkan usaha kerajinannya.

"Kami sangat mendukung kalau perusahaan mau membantu UMKM di daerah ini dalam mengembangkan usahanya sehingga semakin berkembang dan maju," katanya.