Kementerian KLH maksimalkan pencegahan Karhutla

id karhutla,pencegahan karhutla,kebakaran hutan dan lahan,kebakaran hutan,hutan,klh,kementerian klh,kunjungan jurnalistik

Kementerian KLH maksimalkan pencegahan Karhutla

Dokumen - Helikopter Mi8-Mtv milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pemadaman dari udara (water boombing) di Desa Arisan Jaya, Kec Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Minggu (11/9). (ANTARA News Sumsel/Nova Wahyudi/dol/16)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus memaksimalkan pencegahan kebakaran hutan dan lahan agar tidak terjadi kabut asap seperti pada 2015.

Kepala Biro Humas KLH Djati Witjaksono Hadi pada acara kunjungan jurnalistik di Palembang, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya terus mencegah supaya tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Apalagi, lanjut dia, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games, yakni Jakarta dan Palembang, sehingga kabut asap tidak boleh terjadi.

Menurut dia, memang Sumsel rawan akan kebakaran hutan dan lahan sehingga daerah itu menjadi perhatian dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Namun, katanya lagi, bukan saja Sumsel tidak boleh terjadi kebakaran hutan, melainkan juga provinsi tetangga lainnya. Hal ini karena bila ada kebakaran hutan di luar Sumsel, akan berdampak terjadinya kabut asap.

Dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan, menurut dia, tidak terlepas dukungan semua pihak, termasuk masyarakat.

Oleh karena itu, pihaknya meminta semua pihak, termasuk media, untuk mendukung dan menyosialisasikan pencegahan kebakaran hutan dan lahan supaya kabut asap tidak terjadi.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Iriansyah mengatakan bahwa pihaknya memaksimalkan pencegahan kebakaran hutan dan lahan agar tidak terjadi kabut asap.

Dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan, pihaknya berkaca pada pengalaman pada tahun 2015. Pada waktu itu air sulit didapat walaupun personel cukup banyak.

Oleh karena itu, pihaknya meminta pihak perkebunan untuk membuat kanal penampungan air dan menyediakan sumur boor.

Selain itu, memaksimalkan masyarakat desa, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan terbakar.

Bila kesemuanya itu dimaksimalkan, dia berharap kabut asap tidak terulang kembali seperti pada tahun 2015.

Sementara itu, Kepala Seksi Kebakaran Hutan dan Lahan Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Sumatera Didik Suprijono menyebutkan Sumatera terdapat tiga daerah rawan kebakaran hutan dan lahan karena lahan gambutnya relatif cukup luas.

Dalam upaya pencegahan, pihaknya memaksimalkan masyarakat peduli api, di samping membuka posko pengendalian kebakaran hutan dan lahan.