BNPB Sumsel minta tambahan 10 helikopter antisipasi kebakaran

id bnpb,kebakaran hutan,karhutla,hutan,asap,helikopter,pemadaman kebakaran hutan

BNPB Sumsel minta tambahan 10 helikopter antisipasi kebakaran

Arsip - Dua Helikopter MI-8 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pemadaman kebakaran lahan di Desa Arisan Saja, Pemulutan Barat, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (24/8/2017). (ANTARA News Sumsel/Nova Wahyudi/dol/17)

....Ini upaya kami agar karhutla tidak terjadi. Apalagi diprediksi Juli, Agustus dan September sudah masuk musim kemarau....
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sumatera Selatan meminta tambahan 10 helikopter kepada pemerintah pusat untuk antisipasi dan penangganan kebakaran hutan dan lahan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel Iriansyah di Palembang, Senin, mengatakan saat ini di Sumsel hanya tersedia dua armada operasi udara yang lebih difokuskan untuk kegiatan patroli.

"Helikopter yang diminta ini untuk difokuskan melakukan waterbombing dengan kapasitas muatan 4.000 atau 5.000 liter air," kata dia.

Ia mengatakan dua helikopter dengan kapasitas 4.000 liter sudah dipastikan bakal dikirim ke Sumsel pada awal Juni 2018.

"Ini upaya kami agar karhutla tidak terjadi. Apalagi diprediksi Juli, Agustus dan September sudah masuk musim kemarau," kata dia.

Ia mengatakan Sumsel merupakan provinsi rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), padahal pada 2018 mendatang, Sumsel akan menjadi tuan rumah pelaksanaan even olahraga Asian Games.

Untuk itu, pemprov melakukan upaya maksimal untuk mencegah terjadinya karhutla di Sumsel.

Bukan hanya melalui sosialisasi yang dilakukan ke masyarakat, namun berbagai strategi sudah disiapkan, diantaranya menyiapkan peralatan dan armada pendukung upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Sumsel.

Untuk operasi udara, saat ini di Palembang sudah ada dua helikopter Bolkow untuk patroli dan waterbombing dengan kapasitas 500 liter dan helikopter Air Bush 355 untuk patroli dan waterbombing dengan kapasitas 600 liter.

Ia menerangkan, selain bantuan helikopter, di Palembang sudah ada bantuan dari BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) berupa pesawat Cassa 212 yang diperuntukan menyemai garam hingga menjadi hujan buatan dengan teknik modifikasi cuaca (TMC).

Terkait TMC ini, tim sudah menjalankannya dalam sepekan terakhir yakni menyemai garam diatas awan berpotensi yakni cummulunimbus (CB).

"Area penyemaiannya tergantung dengan posisi keberadaan awan tersebut. Satu kali terbang, kami semai 800 liter sampai 1 ton garam diatas awan CB ini. Di gudang kami tersedia 20 ton garam dari BPPT dan jumlahnya akan terus bertambah," ujar dia.