Bandung (ANTARA News Sumsel) - Ketua MPR RI menilai umat Islam yang merupakan mayoritas di Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk menjadi pemimpin nasional serta mampu membangun bangsa dan negara yang kuat.
"Umat Islam di Indonesia untuk menjadi besar dan kuat, tidak cukup hanya belajar ilmu agama, tapi juga harus menguasai ilmu politik, ekonomi, dan teknologi," kata Zulkifli Hasan, saat mengisi ceramah pada Shalat Tarawih di Masjid Al Lathif, Cihapit, Bandung, Jawa Barat, Minggu (27/5) malam.
Shalat Tarawih tersebut dihadiri hampir seribu jemaah warga Kota Bandung dan umumnya berusia muda.
Menurut Zulkifli, umat Islam tidak cukup hanya belajar mengaji, tapi harus menguasai ilmu politik, ekonomi, dan teknologi, sekaligus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Apalagi, dalam perkembangan zaman yang semakin modern saat ini, umat Islam dituntut untuk mampu mengembangkan potensi diri, guna memenangkan persaingan baik di tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Menurut dia, dengan ilmu yang lengkap tersebut, umat Islam dapat menjadi pemimpin nasional serta pemimpin dunia yang sasarannya dapat meningkatkan derajat dan kesejahteraan umat.
Pada kesempatan tersebut, Zulkifli mencontohkan, kondisi umat Islam pada era Nabi Muhammad SAW yakni terus dibangun dan disebarkanluaskan oleh Nabi Muhammad SAW.
"Umat Islam dikembangkan oleh Nabi Muhammad dari sebuah masjid kecil pada saat itu, yakni Masjid Nabawi di Madinah," katanya lagi.
Zulkifli menjelaskan, dengan kegigihannya Nabi Muhammad membangun Islam, yang kemudian semakin membesar seperti bola salju hingga menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Para era Nabi Muhammad, kata dia, sahabat-sahabat Nabi Muhammad telah memiliki keahlian sebagai saudagar atau ahli ekonomi, pemimpin negara atau ahli politik, serta ilmuwan.
"Apalagi saat ini, umat Islam harus memiliki ilmu yang lengkap," katanya pula.
Menurut dia, dengan ilmu yang lengkap, baik ilmu politik, ekonomi maupun teknologi, maka umat Islam dapat mengkapitalisasi kekuatannya untuk menjadi pemimpin.
Berita Terkait
Hakim pertimbangkan pengabdian Hasbi Hasan di MA pada putusan pidana
Rabu, 3 April 2024 15:30 Wib
Sekretaris nonaktif MA Hasbi Hasan klaim dirinya korban, bukan penerima suap dan gratifikasi
Kamis, 28 Maret 2024 15:17 Wib
Mendag selidiki kembalinya perdagangan pakaian bekas impor
Kamis, 28 Maret 2024 15:15 Wib
Mendag anggap wajar terkait pemeriksaan barang bawaan di bandara
Kamis, 28 Maret 2024 14:30 Wib
KPK persilakan Hasbi Hasan laporkan jika memang ada intimidasi
Kamis, 21 Maret 2024 21:22 Wib
KPK panggil Rinaldo Septariando terkait TPPU Hasbi Hasan
Selasa, 19 Maret 2024 16:12 Wib
Presiden bertolak ke Sumatera Utara lakukan kunjungan kerja
Kamis, 14 Maret 2024 10:31 Wib
HET Minyak Goreng ditahan selama Ramadhan
Rabu, 13 Maret 2024 16:53 Wib