Lima siswi jadi korban hipnotis di danau OPI Jakabaring

id Hipnotis,Korban hipnotis,Danau opi,Polresta palembang

Lima siswi jadi korban hipnotis di danau OPI Jakabaring

Dua dari Lima siswa yang menjadi korban hipnotis terduduk lemas karena sedih kehilangan harta benda berupa sepeda motor dan beberapa telepon genggam (23/5) (ist)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Lima siswa sekolah Menengah Kejuruan Bakti Persada menjadi korban hipnotis saat tengah bersantai di danau OPI Jakabaring. 

"Kami baru saja menyelesaikan UAS lalu pergi ke sini (danau OPI), waktu kami lagi santai-santai ada seorang bapak tiba-tiba menghampiri kami," kata korban Nisa saat mengadu ke SPKT Polresta Palembang, Rabu. 

Menurutnya pelaku diperkirakan berumur 30 tahun menghampiri kelima korban. Awalnya pelaku bertanya mengenai keberadaan sebuah pesantren di wilayah tersebut. 

Tak lama datang pria mengaku anggota polisi yang diduga komplotan pelaku menanyakan maksud pelaku pertama bertanya mengenai pesantren, lalu kedua pelaku mengobrol seakan sudah akrab. 

Dia menjelaskan kemudian pelaku mengeluarkan sebuah benda berbentuk alquran stambul dan berbisik-bisik dengan pria yang mengaku polisi tersebut.

"Terus bapak itu (pelaku) bilang kalau dia dari Yogyakarta hendak ke Padang tapi mampir ke Palembang karena kakeknya sakit sedang perawatan di RSUD Bari, dia mau meminjam uang dari pria yang mengaku polisi tadi," ujar Nisa. 

Tiba-tiba pelaku mengatakan jika benda yang ada di tangannya bisa laku hingga Rp100 juta, namun ia hanya butuh Rp35 juta untuk perawatan kakeknya, terang Nisa. 

Pria mengaku polisi itupun menyanggupi harga tersebut, tetapi pelaku menolaknya dengan alasan lebih dulu bertemu kelima siswi tersebut dan menjanjikan mereka akan menerima uang Rp15 juta. 

"Entah bagaimana akhirnya kami menyerahkan motor, HP dan perhiasan emas bahkan dua orang kawan kami Dwi dan Meli ikut mereka buat ngambil uang di RSUD Bari, tapi justru mereka meninggalkan kedua teman kami disana dan kami tersadar telah ditipu saat mendengarkan suara azan," ungkap Nisa 

Kelima siswi ini masing-masing Nisa Venesa (16) yang kehilangan satu suku perhiasan kalung emas dan cincin emas satu gram serta satu unit HP Oppo, Meliana (16) kehilangan HP Vivo dan satu unit sepeda motor Honda Beat. 

Nyayu Melani (16) satu unit HP Advance S5, Dwi Iswahyudi (15) kehilangan satu unit sepeda motor Yamaha Mio Sporty, HP Xiomi 4A dan Wiwin Oktaviani (16) kehilangan HP Samsung J7. 

Dikonfirmasi terkait pengaduan para korban ini, Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara melalui Kasubag Humas AKP Andi Haryadi membenarkan telah menerima laporannya.

"Laporan korban sudah diterima dan telah ditindaklanjuti petugas piket unit pidum Satreskrim Polresta Palembang," ungkap Andi.