Palembang (ANTARA News Sumsel) - Mengajarkan puasa pada anak sedari dini sangatlah baik, namun pola belajar menjalani puasa harus bertahap dan seimbang.
"Pola yang bertahap ini dimaksudkan agar fisik dan saluran pencernaan si anak tidak kaget," ungkap pakar gizi dari Rumah Sakit Moehammad Hoesin Palembang dr. Monika Anastasia Kurniawan, M.Gizi, Sp, Senin.
Menurut dokter yang mengambil spesialisasi gizi ini, untuk permulaan anak-anak bisa memulai melakukan puasa setengah hari yaitu hingga pukul 10.00 WIB pagi atau hingga pukul 12.00 siang.
"Pola awalnya bisa dimulai puasa lima kemudian enam, tujuh dan seterusnya," ujar dokter yang berkerudung ini.
Pola bertahap ini baik diberlakukan berdampingan dengan memahami pentingnya ibadah puasa.
Ia juga menekankan ketika anak secara mental maupun fisik sudah siap untuk berpuasa, maka orang tua wajib memberikan dukungan penuh berupa menu yang seimbang untuk menyuplai asupan yang kosong selama berpuasa.
"Harus diperhatikan kebutuhan kalori, vitamin, protein si anak semua harus tercukupi saat berbuka tapi tidak boleh berlebihan," papar dia.
Sebagai selingan anak juga dapat mengkonsumsi makanan kecil berserat seperti agar atau kudapan lainnya dengan porsi kecil saat berbuka.
Begitu juga dengan sahur, pada saat sahur si anak harus mendapatkan asupan baik makanan maupun minuman yang cukup.
Menurut dia, karbohidrat kompleks seperti nasi atau roti harus menjadi menu wajib bagi anak saat melakukan sahur.
Ia juga berpendapat umur enam tahun adalah umur yang paling ideal untuk mengajarkan anak memulai ibadah puasa.
Di samping itu juga anak tetap dibiasakan melakukan aktivitas fisik namun tidak berlebihan selama berpuasa.
Pola belajar berpuasa pada anak harus bertahap
....Pola awalnya bisa dimulai puasa lima kemudian enam, tujuh dan seterusnya....