Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Enam negara Asia yang terletak di aliran Sungai Mekong seperti China, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand dan Vietnam akan merancang strategi baru untuk memberantas perdagangan narkoba.
"Petinggi dari enam negara bersama Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Penanggulangan Narkoba dan Kriminalitas (UNODC) telah tiba di Nay Pyi Taw, Myanmar untuk menghadiri konferensi penanggulangan narkoba di kawasan," ata Ryan Winch, Konsultan Program UNODC dalam pernyataan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin.
Dalam pertemuan yang akan digelar pekan ini, badan PBB bersama petinggi dari enam negara itu akan merancang strategi baru mengenai pemberantasan narkoba, sekaligus menandatangani Nota Kesepahaman tentang penguatan penindakan perdagangan obat terlarang di kawasan (MoU Mekong).
"Sebanyak 100 pakar dan perwakilan khusus dari enam negara akan hadir untuk menjelaskan perkembangan terbaru mengenai penindakan narkoba, serta strategi di bidang kesehatan, hukum. dan tinjauan terhadap Strategi Mekong juga akan dibicarakan," tambahnya.
Jelang pertemuan, Wakil Menteri Dalam Negeri Myanmar, Mayor Jenderal Aung Soe mengatakan, perdagangan obat terlarang bukan masalah yang dihadapi satu negara. Artinya, seluruh kebijakan mengenai pencegahan dan penindakan distribusi narkoba harus melibatkan negara lain di kawasan.
"Pertemuan ini merupakan momentum bagi kita (negara-negara di kawasan Sungai Mekong) untuk saling bertukar pikiran untuk meningkatkan penegakan hukum dan pemulihan bagi pengguna narkoba," kata Soe, seraya menjelaskan, prioritas utama Myanmar adalah menekan laju distribusi bahan mentah seperti zat kimia dan obat-obatan untuk produsen narkoba di wilayah Segitiga Emas (Golden Triangle).
Segitiga Emas merupakan kawasan terpencil di tepian Sungai Mekong dan Sungai Ruak yang diapit tiga negara, yaitu Myanmar, Thailand dan Laos. Banyak produsen opium dan heroin di kawasan tersebut telah memanfaatkan aliran Sungai Mekong untuk mendistribusikan obat terlarang di negara-negara Asia Tenggara.
"Heroin dan opium produksi dari wilayah Segitiga Emas dapat ditemukan di negara-negara Asia Tenggara dan di luar kawasan, diantaranya Malaysia, Indonesia, Australia, dan Selandia Baru," kata Badan PBB itu.
"Perdagangan Methamphetamine dan heroin di Asia Tenggara diperkirakan mencapai 40 miliar dollar AS," kata Penasihat UNODC, Tao Zhiqiang.
Dengan demikian, Tao menegaskan, penting bagi negara-negara di Asia Tenggara untuk memperkuat koordinasi dan kerja sama memberantas narkoba.
Nota Kesepahaman Mekong merupakan wadah bagi negara-negara terkait untuk saling bertukar informasi, sekaligus menyepakati standar operasional prosedur untuk penegakan hukum, dan program pemulihan bagi pecandu yang berbasis masyarakat.
"MoU Mekong merupakan instrumen yang efektif untuk mewujudkan kerja sama tersebut," tukas Tao. Budi Suyanto
Berita Terkait
Buku "Bandar Padang" dilauching di Festival Muaro
Sabtu, 20 April 2024 20:39 Wib
Polisi dalami kasus narkoba libatkan oknum Satpol PP
Selasa, 2 April 2024 11:28 Wib
Polres OKU sita 39 paket sabu dari seorang bandar
Senin, 1 April 2024 10:51 Wib
Polairud dalami kasus bandar sabu wilayah perairan Sungai Baung
Sabtu, 23 Maret 2024 1:05 Wib
Kejar bandar narkoba di laut, Polairud didukung peralatan IT lengkap
Rabu, 20 Maret 2024 11:36 Wib
Artis Ibra Azhari terancam hukuman 12 tahun penjara
Senin, 8 Januari 2024 16:46 Wib
Polisi tembak bandar judi lukai tiga anggota Polres Musi Rawas Utara
Selasa, 5 Desember 2023 16:58 Wib
Pengadilan lepaskan bandar arisan daring Japo
Kamis, 26 Oktober 2023 14:52 Wib