Beijing (ANTARA News Sumsel) - Para mahasiswa asal Indonesia di Shenyang, China, membicarakan tentang kekerasan di sekolah, terutama terhadap guru seperti yang terjadi di Madura, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
"Kami sangat prihatin dengan peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu itu," kata Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok Cabang Shenyang, Kevin Hartono, kepada Antara di Beijing, Senin.
Pembahasan kekerasan terhadap guru tersebut menjadi topik hangat yang dikemas dalam Latihan Dasar Kepemimpinan.
Selain kekerasan di sekolah, para pelajar asal Indonesia yang mendalami berbagai disiplin ilmu di Provinsi Liaoning itu, juga membahas topik hangat di Indonesia, seperti proyek pembangunan jalan Trans-Papua, Undang-Undang Anti-Hoax, efisiensi partai politik baru, dan LGBT.
"Hasil diskusi ini kemudian kami rangkum sebagai agenda utama kami dalam menjalankan kepemimpinan di PPI Tiongkok tingkat ranting," kata mahasiswa asal Madiun, Jawa Timur, itu.
Setelah mendiskusikan beberapa topik hangat di Indonesia, para pelajar tersebut kemudian menggelar acara terbuka di Pantai Xinghai.
"Kegiatan 'outbond' ini untuk mempererat tali silaturahim antarpelajar Indonesia di Shenyang," kata Kevin menambahkan. (T.M038/b/a011)
Berita Terkait
Pioli pastikan AC Milan belajar dari leg pertama ntuk menang di Roma
Kamis, 18 April 2024 10:46 Wib
Pelajar di Jakarta Pusat belajar dari rumah saat pengumuman hasil Pemilu
Selasa, 19 Maret 2024 21:59 Wib
Plafon-atap rusak dan ganggu proses belajar, SDN 18 Kayugung segera diperbaiki
Jumat, 15 Maret 2024 20:41 Wib
Google tingkatkan fitur untuk dukung belajar online
Rabu, 21 Februari 2024 11:40 Wib
Sara Fajira banyak belajar untuk dalami peran di film "Sinden Gaib"
Senin, 19 Februari 2024 20:32 Wib
BRIN imbau elit politik belajar sejarah untuk junjung konstitusi
Rabu, 14 Februari 2024 20:04 Wib
Pj Bupati Muba hadirkan pusat belajar guru di desa perairan
Rabu, 7 Februari 2024 22:04 Wib
Disdik OKU terapkan Kurikulum Merdeka Belajar untuk SD
Jumat, 26 Januari 2024 21:11 Wib