Kapolres OKU ajak masyarakat perangi teroris

id kapolres oku,polisi,kapolres,pelaku teroris,teroris,perangi teror

Kapolres OKU ajak masyarakat perangi teroris

Kapolres OKU AKBP NK Widayana Sulandri (ANTARA News Sumsel/17/Edo Purmana/I016)

Baturaja (ANTARA News Sumsel) - Kapolres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, AKBP NK Widayana Sulandari mengajak seluruh lapisan masyarakat di wilayah itu untuk memerangi aksi terorisme.

"Sebab, aksi terorisme adalah masalah kita? bersama yang harus diatasi tidak hanya oleh TNI dan Polri saja, namun seluruh lapisan masyarakat juga wajib memeranginya," kata Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU) AKBP NK Widayana Sulandari di Baturaja, Jumat.

Dia mengingatkan masyarakat tetap waspada terhadap terorisme dan segera melapor pada pihaknya jika terdapat adanya oknum mencurigakan yang terindikasi melakukan aksi teror di wilayah hukum Polres OKU.

"Segera laporkan pada kami jika masyarakat melihat gerak gerik orang asing yang mencurigakan dan diduga akan melakukan aksi teror," katanya.

Sejauh ini kata dia, pihak kepolisian setempat sedang memantau pergerakan empat orang yang diduga teroris di wilayah setempat, karena berkaitan dengan terduga terorisme yang pernah dilakukan penggerebekan di wilayah Muaraenim perbatasan OKU.

"Kami tidak bisa sebutkan namanya. Yang jelas kehidupan mereka seperti biasa namun tidak menetap selalu berpindah rumah," ungkapnya.

Sementara Dandim 0403 OKU Letkol Arm Agung Widodo secara terpisah menambahkan saat ini bangsa Indonesia sedang prihatin karena sedang dihadapi serangan terorisme yang terjadi di beberapa daerah.

"Aksi pelaku teroris ini tidak hanya di Jawa saja, tapi juga terjadi di Sumatera seperti di Riau. Jadi tugas kita bersama untuk mengantisipasi jangan sampai Kabupaten OKU mengalami hal yang sama karena masalah terorisme menimbulkan rasa tidak aman bagi masyarakat," tegasnya.

Menurut dia, saat ini aksi terorisme sudah merambah berbagai sarana prasarana seperti media sosial dan internet melalui berita bohong atau hoaks yang berisi fitnah dengan tujuan memecah belah persatuan masayarakat Indonesia.

"Masyarakat jangan mudah terpancing dengan berita bohong yang dapat memecah kerukunan umat beragama dan persatuan NKRI," tegasnya.