Pemilih pemula di Ogan Komering Ulu capai 5.027 orang

id pemilih pemula,kpu oku,pemilih,pilkada,pencoblosan suara,tps,pemungutan suara,pilkada sumsel

Pemilih pemula di Ogan Komering Ulu capai 5.027 orang

Arsip - Seorang pemilih pemula yang dibimbing petugas TPS menyalurkan hak suaranya pada Pilkada Gubernur Sumsel pada 2013 (ANTARA News Sumsel/Feny Selly/18)

Baturaja (ANTARA News Sumsel) - Jumlah pemilih pemula di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, mencapai 5.027 orang yang akan menyalurkan hak suaranya pada Pemilihan Kepala Daerah Sumsel 2018.

"Dari jumlah daftar pemilih tetap masyarakat Ogan Komering Ulu sebanyak 246.843 orang, 2,03 persen di antaranya merupakan pemilih pemula berusia 17 tahun ke atas," kata Komisioner KPU Ogan Komering Ulu (OKU) Yudi Risandi saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif "Bawaslu Goes To School," di Baturaja, Selasa.

Dia mengatakan, terdapat sekitar 40 persen pemilih pemula di Sumatera Selatan (Sumsel) baik itu pindah status seperti pensiunan TNI dan Polri maupun berusia 17 tahun ke atas yang baru memiliki hak menyalurkan suara pada Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) tahun ini.

"Harapan kami pemilih pemula ini dapat menyalurkan hak suara pada saat pencoblosan Pilkada Sumsel nanti," katanya.

Dia mengemukakan, terkait target partisipasi pemilih dalam menyalurkan suara pada Pilkada Sumsel 27 Juni 2018 ditargetkan mencapai diatas 70 persen suara sah.

"Kami optimistis bisa tercapai dengan cara gencar melakukan sosialisasi, termasuk kegiatan 'goes to campus' yang dilaksanakan KPU OKU beberapa waktu lalu," jelasnya.

Mengenai pemilih pemula ini kata dia, menjadi pekerjaan rumah pihaknya agar mereka menyalurkan hak suaranya sehingga terlibat dalam proses pilkada dan pemilu.

"Bukan hanya terlibat datang dan mencoblos di TPS saja, tapi juga harus terlibat langsung dalam penyelenggaraan dan pengawasan baik langsung maupun tidak langsung," tegasnya.

Melalui kegiatan tersebut, lanjut dia, diharapkan terbentuk kader-kader baru dalam penyelenggaraan pesta demokrasi khusunya di wilayah itu.

"Paling tidak dimulai dari kita, keluarga dan lingkungan," ujarnya.